Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan Sumber Daya Manusia


Edwin B. Flippo menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengembangan untuk tingkat pemimpin. Istilah-istilah yang dikemukakan oleh adalah training operative personal, dan executive development J.C Denyer menggunakan istilah-istilah induction training, job training, supervisory training, management training, dan executive development.

Wexley dan Yukl (1976:282) mengemukakan bahwa :
Training and development are term is refering to planned efforts designed facilitate the acquisition of relevant skill, knowledge and attitudes by organization members.
(Pelatihan dan Pengembangan adalah istilah yang mengarah pada usaha yang terencana yang dirancang untuk memfasilitasi kebutuhan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang sesuai dengan anggota organisasi).

Berdasarkan pendapat Andrew E. Sikula dapat dikemukakan bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan tknis dalam tujuan terbatas. Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana pegawai manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guana mencapai tujuan yang umum.

Gary Dessler (1997,h.263) mendefinisikan pelatihan sebagai proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang , keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk  menjalankan pekerjaan mereka.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001, 43), penggunaan istilah pelatihan (training) dan pengembangan (development) dikemukakan para ahli, yaitu Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengawas. Sedangkan istilah pengembangan ditunjukan untuk pegawai tingkat menajemen. Istilah yang dikemukakan oleh Dale Yoder adalah rank and file training, supervisor training, dan management development.

Pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan organisasional. Dalam pengertian terbatas, pelatihan adalah memberikan karyawan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. (Mathis dan Jackson, 2004,h.301).

Pelatihan adalah program-program untuk memperbaiki kemampuan melaksanakan pekerjaan secara individual, kelompok dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam organisasi/perusahaan. Pelatihan juga merupakan proses melengkapi para pekerja dengan keterampilan khusus atau kegiatan membantu para pekerja dalam memperbaiki pelaksanaan pekerja yang tidak efisien. (Hadari Nawawi, 2005,h.208).

Training helps employees do their work better. (Jhon Ivancevich, 2007,h.394).
(Pelatihan membantu karyawan bekerja lebih baik).

Dengan demikian, istilah pelatihan ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis, sedangkan pengembangan diperuntukan bagi pegawai tingkat manajerial dalam rangka meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation. 

Selanjutnya Wexley dan Yukl menjelaskan pula bahwa :
Development focuses more on improving the decision making and human relations skills and the persentation of a more factual and narrow subject matter.
(Pengembangan memusatkan pada peningkatan dan penyempurnaan pengambilan keputusan dan keterampilan hubungan masyarakat serta penyajian segala sesuatu yang lebih faktual dan lebih sempit).

Pengembangan mempunyai cakupan yang lebih luas dan terfokus pada pemberian individu dengan kapabilitas baru yang berguna untuk pekerjaan sekarang maupun masa depan. Pengembangan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan para karyawan untuk menangani beraneka tugas. (Mathis dan Jackson, 2004, h.301dan h.350).


Development prepares individuals for the future. It focuses on learning and personal development. (Jhon Ivancevich, 2007,h.394).
(Pengembangan mempersiapkan individu di masa yang akan datang. Pengenbangan difokuskan pada pembelajaran dan pengembangan pribadi).

Pendapat Wexley dan Yukl lebih memperjelas mengenai penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan. Mereka berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan menengah, sedangkan pelatihan dimaksudkan untuk pegawai tingkat bawah (pelaksana).

Meunrut Hasibuan (2003, hal 68),  pengembangan (development) adalah fungsi operasional kedua dari manajemen personalia. Pengembangan karyawan baru/lama perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program pengembangan karyawan.Pengembangan adalah suatu usaha yang meningkatka n kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan. 

Efisiensi organisasi sangat tergantung dari baik buruknya pengembangan anggota organisasi sendiri. Tujuan perusahaan dapat dicapai, jika karyawannya terlatih dengan baik dan tepat pada bidangnya. Latihan yang baik diperlukan setiap saat, selain oleh karyawan baru, juga oleh karyawan lama. Karyawan baru memerlukan latihan pengenalan dan keterampilan sebelum menjalankan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Sedangkan karyawan lama membutuhkan pelatihan karena adanya tuntutan baru ditugasnya yang selau berkembang, atau untuk mempersiapkan diri jika terjadi mutasi. Latihan untuk karyawan, jika diberikan dengan tepat dan diselenggarakan dengan baik, akan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras lagi. Karyawan yang lebih mengetahui dengan lebih baik tugas dan tanggung jawabnya, akan berusaha mencapai tingkat prestasi kerja yang lebih tinggi.
Kesadaran para pengusaha akan pentingnya latihan bagi karyawan untuk dapat mengikuti perubahan teknologi yang akan dipakai pada perusahaan, mendorong peran pelatihan menjadi semakin penting. Perusahaan akan bersedia menyisihkan sebagian anggarannya untuk kepentingan karyawan, karena pengeluaran ini merupakan investasi yang memberikan bahwa karyawan akan menjadi anggota organisasi yang kompeten. Ini sangat dirasakan untuk industri yang berada pada kondisi pelatihan teknologi. Pada kondisi itu perusahaan mampu menggunakan teknologi yang lebih maju agar dapat mempertahankan dinamika usahanya. Penggunakan teknologi baru akan menciptakan pekerjaan, kegiatan, dan peluang baru.
Manajer yang efektif menyadari bahwa latihan adalah proses berjalan terus-menerus, bukan proses yang hanya terjadi sesaat. Pramasalahaan baru, prosedur kerja baru, peralatan kerja baru, pengetahuan mutakhir, dan yang menyebabkan jabatan baru, selalu timbul dalam organisasi yang dinamik. Keadaan yang dinamik itu mendorong terjadinya perubahan kebijaan pada proses dan sistem manajemen, misalnya dalam pemberian instruksi pada karyawan. Munculnya kondisi baru dalam perusahaan mendorong manajemen untuk terus memperhatikan dan menyusun program latihan yang terus menerus (continuous). Adanya karyawan yang keluar, mutasi pekerjaan atau tugas, dan adanya promosi jabatan, juga mendorong manajemen untuk terus menyusun program yang berbeda-beda.
Dari konsep yang diajukan oleh Mason Haire, dapat disimpulkan bahwa pada suatu organisasi aka selalu terjadi pergeseran jabatan. Pada pergeseran jabatan itu akan terdapat karyawan yang keluar, yang dipromosikan, dan yang ditarik atau direkrut untuk mengisi lowongan jabatan sebagai akibat dari keluarnya atau adanya promosi. Karyawan yang keluar bisa disebabkan oleh usia dengan hak pensiun, atau dengan hak pesangon. Atau bisa juga sebagai akibat dari kecelakaan. Karyawan yang mengalami musibah seperti itu tidak memungkinkan ia bekerja dengan benar. Misalnya cacat fisik tertentu tidak memungkinkan karyawan bekerja pada keadaan yang menuntut persyaratan khusus. Karyawan yang keluar tentunya harus diganti agar kebutuhan akan jumlah karyawan untuk melaksanakan dan mengerjakan suatu penugasan tetap terpenuhi. tujuannya agar tingkat produktivitas perusahaan tetap bisa dipertahankan atau kalau mungkin bahkan diperbaiki. Demikian juga jabatan yang lowong, yang karena jabatnnya telah dipromosikan, perlu diisi kembali. Perusahaan harus menarik karyawan (baru) untuk mengganti karyawan yang dipromosikan tersebut. Karyawan yang baru direkrut harus menjalani masa latihan, agar mereka mampu menjalankan tugas dengan baik. Karyawan yang dipromosikan tentunya juga harus menjalani pelatihan, agar mampu melaksanakan tugas baru dengan tepat dan dengan sebaik-baiknya. Karena itu jelaslah bahwa program pelatihan itu sangat penting untuk menjamin adanya kesinambungan pekerjaan dan penugasan dalam suatu organisasi untuk mempertahankan eksistensi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Veithzal Rivai (2008, h 226) pengembangan manajemen adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena itu, kegiatan pengembangan ditujukan membantu keryawan untuk dapat menangani jawabanya di masa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi dekarang. Karena adanya perbedaan antara kegiatan pelatihan (sekarang) dan pengembangan (di masa mendatang) menyebabkan sering kabur dan hal ini merupakan salah satu permasalahan utama. Apabila dilihat dari perspektif keseluruhan, perbedaan antara kegiatan pelatihan untuk bidang tugas yang sekarang dengan kegiatan pengembangan untuk suatu tanggung jawab di masa mendatang makin kabur. Umumnya suatu perusahaan melakukan usaha untuk menciptakan sesuatu adalah suatu organisasi di mana orang-orang bergabung untuk melakukan kegiatan belajar yang terus-menerus. Walaupun pelatih dapat membantu karyawan untuk mengerjakan pekerjaan mereka saat ini, keuntungan dari program pelatihan dapat diperoleh sepanjang karirnya dan dapat membantu peningkatan karirnya di masa mendatang. Pengembangan, sebaliknya, dapat membantu individu untuk memegang tanggung jawab di masa mendatang. 

Perancangan Sistem Database


Database merupakan sekumpulan table dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat lunak untuk memanipulasinya. Sistem database tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. Tujuan dari selain database adalah untuk menentukan data-data dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.
 Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perancangan dan pembangunan sistem informasi, 2002 Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database diperlukan karena :
1.        Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2.        Menurut kualitas informasi yang akurat, tepat pada waktunya dan relevan, informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif  dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
3.        Mengurangi duplikasi data (data redudancy)
4.        Hubungan data dapat ditingkatkan (data reliability).
 Basis data (database) merupakan sekumpulan file atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Dalam satu file terdapat record-record  yang sejenis, sama besar, dan sama bentuk yang merupakan satu kumpulan entity yang beragam. Satu record terdiri dari beberapa field-field  yang saling berhubungan untuk menunjukan bahwa field  tersebut dalam satu pengertian yang lengkap.
Adapun hirarki data sebagai berikut :
Database         :   kumpulan dari beberapa file data yang saling berhubungan satu  dengan yang  lainnya, yang tersimpan dalam perangkat keras    komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
File                 :   Merupakan kumpulan dari beberapa record  yang saling terkait dan memiliki format file yang sama dan sejenis.
Record            :   Merupakan kumpulan dari beberapa field, yang menggambarkan satu unit data individu tertentu.
Field               :   Merupakan atribut dari record  yang menunjukan satu item dari data seperti nama, nim, alamat dan lain sebagainya.
Byte                 :   Merupakan atribut dari field  yang merupakan karakter yang membentuk nilai dari sebuah field.
Bit                   :   Merupakan bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen
                            pembentuk byte.      

Lihat Juga Artikel dengan cara meng KLIK di bawah ini :
http://globalsearch1.blogspot.com/
http://ayuarifahharianja.blogspot.com/
http://dinulislami.blogspot.com/

Pengertian Sistem Informasi


Menurut Tata Sutabri, Analisa Sistem Informasi penerbit Andi, 2012 menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi  yang dapat mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.
Norman L. Enger, Analisa Sistem Informasi, 2012 menyatakan bahwa sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi orang dan teknologi informasi  yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Jadi  dapat disimpulkan  sistem  informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Jenis-jenis Sistem Informasi
Pengelompokan sistem informasi berdasarkan level organisasi :
1.    Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi yang paling tua dan paling banyak digunakan dalam bisnis. Sistem informasi akuntansi sebagai kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi. Sistem informasi akuntansi adalah subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpuna, memproses dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
2.    Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam pengambilan keputuasan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan perusahaan. Sistem ini tidak hanya mendasarkan data yang berasal dari sumber eksternal.
3.    Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur merupakan sistem yang digunakan untuk mendukunga fungsi produksi, yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa.
4.    Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Sistem ini mendukung keputusan yang berkaitan dengan bauran pemesaran (marketing amix) yang mencakup produk, tempat, promosi dan harga produk.
5.    Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia biasa disebut HRIS. Selain HRIS, sering juga dipakai istilah HRMIS (Human Resource Management Information Sistem) dan HRMS (Human Resource Management Sistem). Sistem ini menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya pembayaran gaji, upah, tunjungan, ringkasan pajak dan kinerja perusahaan.

Analisa Sistem
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin Analisa Sistem Informasi penerbit Andi,  2012,  analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
 Analisa sistem juga memiliki tahapan yang dilakukan setelah tahapan perencanaan sistem (sistem planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahapan ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama.

Penggajian karyawan
            Gajian karyawan adalah suatu pembayaran periodik dari seorang majikan (perusahaan) kepada karyawan. Adapun pengertian menurut kinerja karyawan, gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan sengan kinerja individu,
Kinerja  kelompok  atau  kinerja  organisasi.

Penggajian
      Pengajian  merupakan  suatu  imbalan  yang  diberikan  kepada  seorang atas jasanya  bekerja disuatu instansi atau perusahaan. Gaji dapat disebut sebagai upah yang sama- sama memberikan imbalan kepada seseorang atas prestasi atau jasa selama bekerja di sebuah instansi atau perusahaan. Namun demikian, gaji dan upah mempunyai perbedaan yang terletak pada kekuatan kontrak kerja dan jangka waktu penerimaan. Berdasarkan jangka waktu penerimaan, sesorang yang menerima gaji akan diberikan setiap akhir bulan, sedangkan seseorang yang menerima upah akan diberikan setiap hari atau minggu.
Menurut  (Soemarso, Manajemen Karyawan, 2002).  Mendefinisikan gaji sebagai imbalan yang diberikan kepada pegawai yang diberi tugas- tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya biasa tetap secara bulanan. Sedangkan menurut  (Anton , Manajemen Karyawan, 2002).   gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, pegawai administrasi, supervisor, dan lainnya yang pada umumnya gaji dibayarkan tetap tiap bulan. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan sejumlah uang yang ditetapkan dan diterima seseorang atas pekerjaannya yang ditetapkan berdasarkan perhitungan masa waktu panjang (satu bulan).

Karyawan
          Pengertian karyawan adalah sesorang yang ditugaskan sebagai pekerja dari sebuah perusahaan untuk melakukan operasional perusahaan dan dia bekerja untuk digaji. berhubungan dengan karyawan pasti takkan lepas dari kinerja karyawan maka dan setiap perusahaan akan selalu melakukan penilaian kinerja karyawan. untuk lebih jelasnya tentang karyawan bisa dilihat sebagai berikut. Dalam buku yang berjudul ”Manajemen Sumber Daya Manusia”(1995), menurut Henry Simamora kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. 

Pengertian Informasi

Istilah informasi sering kali tidak tepat pemakaiannya. Informasi dapat merujuk ke suatu data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir dalam suatu organisasi, sehingga peran dan kedudukan informasi ini sangat penting dalam suatu organisasi. Pengertian informasi menurut para ahli yaitu : 

Menurut Tata Sutabri, Analisa Sistem Informasi, 2012 informasi adalah data yang telah dikalsifikasikan atau diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Ais Zakiyudin, Sistem Informasi Manajemen, 2012 mendefinisikan informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 

Informasi juga merupakan fakta-fakta atau data yang telah diproses sedemikian rupa atau mengalami proses transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kesatuan nyata. Dari pengertian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi yang memakai dan yang menerimanya serta memberikan kemudahan dalam membuat atau mengambil keputusan.

Siklus Informasi 
Dari data yang sudah dibuat atau sudah ada belumlah bisa di ambil atau dijadikan sebagai keputusan karena data belum diproses untuk dijadikan informasi. 

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan melalui model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Berarti ini adalah siklus pengolahan data (data processing cycle)

Pengertian Sistem

Sistem dapat juga diartikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang telah ada atau disepakati bersama dan yang saling berhubungan. Berkumpul bersama untuk menyelesaikan suatu tujuan yang sudah ditentukan dengan melakukan suatu kegiatan-kegiatan yang mengarah pada sasaran. 

Gordon B. Davis, Sistem Informasi Manajemen, 2012 mendefinisikan sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama. 

Raymond McLeod Jr, Sistem Informasi Manajemen, 2012 menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. 

Norman L. Enger, Analisa Sistem Informasi, 2012 menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. 

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian komponen-komponen dan elemen-elemen yang terstruktur dan sistematis yang saling berkaitan satu sama lain baik dalam proses pengerjaan maupun mencapai tujuan suatu kegiatan. Sistem juga merupakan himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama. 

Karakteristik Sistem 

Karakteristik sistem antara lain adalah : 

1. Komponen atau elemen 

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen elemen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk suatu kesatuan. 

2. Batas sistem 

Daerah yang membatasi anatara stu sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. 

3. Lingkungan luar sistem 

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingungan luar sistem. 

4. Penghubung Sistem 

Sebagai media yang menghubungkan sistem dengn subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface 

5. Masukan Sistem 

Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut dengan masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan (signal input). 

6. Pengolah Sistem 

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 

7. Keluaran Sistem 

Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 

8. Sasaran Sistem 

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti akan bersifat deterministic

Contoh RPP Bahasa Inggris


LESSON PLAN

School                         : SMAN 1 Lima Puluh
Class / semester           : X / 1
Subject                        : English
Topic                           : Narrative Text
Skill                             : Reading
Meeting                       : 10
Time allocation            : 2 x 45 minutes

A. Standard Competence :
-       Understanding the meaning of the text of short essays written functional simple form of  narrative in the context of daily life and to access knowledge . 
B.  Basic Competencies
-       Responding the meaning and rhetoric step essays written text accurately, smoothly and appreciate the context of daily life and access knowledge in text form of narrative.
C. Indicators :
-          Showing the problem that faced by the character
-          telling the solution that character takes
-          mentioning the purpose of character’s action
-          mentioning the representation of a phrase in the text
-          mentioning the closest meaning to a phrase
D. Learning Objectives
The students are expected to be able to respond the narrative text
E. Learning Material:
The town mouse and the country mouse

Once upon a time there was a mouse living in a country. He had a cousin who lived in town. One day, he invited him to come to his home. Beans and bacon, cheese and bread, were all he had to offer, but he offered them freely. The Town Mouse rather turned up his long nose at this country fare, and said: "I cannot understand, Cousin, how you can put up with such poor food as this, but of course you cannot expect anything better in the country; come with me and I will show you how to live. When you have been in town a week you will wonder how you could ever have stood a country life."
Soon, the two mice set off for the town and arrived at the Town Mouse's residence late at night. "You will want some refreshment after our long journey," said the polite Town Mouse, and took his friend into the grand dining-room. There they found the remains of a fine feast, and soon the two mice were eating up jellies and cakes and all that was nice. Suddenly they heard growling and barking. "What is that?" said the Country Mouse. "It is only the dogs of the house," answered the other. "Only!" said the Country Mouse. "I do not like that music at my dinner." Just at that moment the door flew open, in came two huge mastiffs, and the two mice had to scamper down and run off. "Good-bye, Cousin," said the Country Mouse, "What! Going so soon?" said the other. "Yes," he replied; "Better beans and bacon in peace than cakes and ale in fear."

G.    Learning method : Cooperative Teaching and Learning
 H.    Learning Activities :
 1.     Opening activity :
a. motivate students
b. deliver the learning objectives
c. convey the range of material and a description of activities
 2.     The main activity :
Exploration : 25’
a. Students read examples of narrative text that is displayed or shared  from books.
b. Students discuss when and where they might read a text like that.
c. The teacher explains the communicative purpose of the narrative text under discussion.

Elaboration : 40’
1 Students read a narrative text the same again.
2) Students work in groups to discuss the text maker, to whom the text is intended, and the
 contents of the text.

3) Students with teachers to discuss the text.
4) Teachers make home group, and dividing the number of members of the narrative text.
5) Students are separated from the origin and form groups of experts and discuss
 the narrative text that they can, especially regarding :

a. Communicative purpose of the text,
b. Generic text structure
c. Features language text, and
d. Text contents, which include: the topic text, the main idea of a paragraph in the
 text, detailed information, specific information, and the meaning of certain words.


Confirmation (15’)
1) The teacher gives positive feedback and reinforcement of student success in the task

2) The teacher becomes a resource and facilitator to answer questions learners in
 understanding the text
3) Teachers motivate students to be more active in subsequent learning.

Closing Activity (10 ‘)
1.  Make inferences about the material that has been learned that day
2. Reflect on their learning process in the course of the day
3. Teacher submit lesson plans that will come.

I. Learning Evaluation :
Technique : Test
Form : Multiple Choice
Instrument : paper of narrative text  and multiple choice  questions.

1.  Which of the following statements shows the complication?
a. Once upon a time there was a mouse living in a country
b. Beans and bacon, cheese and bread, were all he had to offer
c. Suddenly they heard growling and barking
d. "Good-bye, Cousin," said the Country Mouse
e. "It is only the dogs of the house," answered the other

2.  Which of he following sentences shows the resolution?
a. One day, he invited him to come to his home
b. "I cannot understand, Cousin, how you can put up with such poor food”
c. Suddenly they heard growling and barking
d. "What is that?" said the Country Mouse
e. "Good-bye, Cousin," said the Country Mouse

3.  Why did the town mouse turn up his long nose?
a. Because he smelt something delicious
b. Because he didn’t like the food that the country mouse offered
c. Because he was very hungry
d. Because he liked the food in front of him very much
e. Because the country mouse didn’t ask him to eat

4.  “Only!” said the country mouse (line 12). What does the sentence mean?
a. The country mouse agreed with the town mouse about the noise
b. The country mouse considered the noise as something dangerous
c. The country mouse didn’t know that the noise was a dog’s bark
d. The town mouse knew that the noise came from a dog
e. The country mouse wasn’t accustomed to hear the kind of noise.

5.  What was the country mouse’ opinion about living in town?
a. He liked living in town
b. Living in town was frightening
c. Living in town was full of happiness
d. Living in town was not as dangerous as he thought
e. Living in town was meaningless.







Mengetahui,
Kepala Sekolah,




Drs. RIDWAN A. NAZRI RAFIK
NIP. 196511021995121001


Lima Puluh,   Juli 2013
Guru Mapel Bahasa Inggris




SYAHRIPAL PUTRA, S.Pd
NIP. 19850510 2010011031