Mempelajari Medan Usaha


Jika Seorang pengusaha memutuskan untuk terjun ke salah satu bidang usaha, maka terlebih dahulu ia perlu melakukan penjajakan dari yang mulai makro seperti situasi ekonomi, pembagian sector dan segmen pasar , budaya bisnis dikalangan pengusaha sampai pada yang mikro seperti perilaku calom konsumen, tata cara dan prosedur kerja mereka bahkan kebiasan yang sudah baku yang dipatuhi oleh semua pelaku bisnis.

·         Komitmen
Komitmen merupakan satu hal dasar yang penting dalam kewiraswastaan. Setiap kandidat wirausahawan, harus mempunyai komitmen penuh atau kebulatan tekad yang mantap pada bidang pilihannya. jika tidak memiliki kebulatan tekad maka hal demikian akan membawa dampak tidak efektifnya misi kewiraswastaan itu sendiri. Selain itu kesungguhan mutlak diperlukan, kalau tidak, kewiraswastaan itu akan menjadi symbol dari suatu kegiatan yang tidak menghasilkan apa-apa.
Hasil berwiraswasta yang maksimal hanya bias diperoleh bila sipengusaha benar-benar serius menjalankan perusahaan, dan teguh dalam pendiriannya. Selain berkonsentrasi penuh pada aktivitas usaha, sedapat mungkin ia juga harus dapat mematikan mata dan telinga dari godaan-godaan berupa provokasi atau terror. Pada hakikatnya hanya orang dengan sikap mental yang baik maka akan mampu menunjukan komitmen yang baik pula.
Komitmen merupakan factor yang amat diperlukan untuk bias menjadikan seseorang menjadi tokoh sukses. Bersama-sama dengan leadership, komitmen membentuk figure manusia berkemauan keras, yang juga tidak akan terpengaruh oleh kondisi enak yang diperlihatkan oleh orang lain. Namun demikian, komitmen tidak boleh diartikan secara kaku. Seseorang yang sudah berikrar untuk menjadi pengusaha, tidak berarti ia tidak boleh mengawali prestasi kewiraswastaannya itu dengan jalan bekerja terlebih dahulu. Sebab, dengan bekerja ia bias mengumpulkan uang guna dipakai sebagai modal.

·         Kesenjangan
Pada masa permulaan orde baru, prioritas pembenahan Negara adalah menata kembali kondisi ekonomi dengan cara mengundang modal asing untuk masuk di Indonesia. Usaha ini ternyata tidak mudah, untuk beberapa waktu lamanya, kebimbangan investor luar negeri menjadi kendala serius dikarenakan tidak ada jaminan bahwa investasi mereka itu akan aman. Namun karena kegigihan Pemerintah mempromosikan tentang jaminan kestabilitasan poitik dalam negeri, maka investorpun mulai meningkat.
Seiring dengan perkembangan ekonomi Negara, para pelaku bisnis yang  merupakan kelompok bermodal dan sudah terbiasa bertindak cepat, tanggap terhadap segala gejala dan keadaan, bekerja keras serta sadar terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Mendapat angin segar dari pemerintah, tapi tidak untuk semua lapisan masyarakat siap dan menyadari perubahan, sehingga membawa dampak dikemudian hari yaitu kesenjangan baik ekonomi dan social.

·         Pribumi dan Non Pribumi
Dalam ilmu kewiraswastaan topic pribumi dan non-pribumi tidak disoroti dari segi politiknya melainkan dari ilmu pengetahuan kewiraswastaan. Isu pri dan non-pri juga akan disoroti dari segi sosio-kultural, yaitu mempelajari segala cirri budaya (terutama budaya kerja), pandangan hidup, falsafah, tradisi kemasyarakatan serta segi-segi spriritual dari suatu kelompok etnis tertentu.

No comments:

Post a Comment