Konsentrasi Kepemilikan Saham dalam Persfektif Teori Keagenan
Kualitas audit
dipandang sebagai sistem kontrol yang kompleks yang mengurangi ketidakmampuan
relatif kepemilikan yang tersebar untuk memonitor dan mengendalikan tindakan
manajemen secara langsung. Sebaliknya, perusahaan dengan kepemilikan yang
terkonsentrasi pada investor terbesar cenderung lebih mudah mengatur dan
mengendalikan manajemen. Kontrol terhadap keputusan internal lebih mudah
dilakukan oleh perusahaan dengan kepemilikan saham yang terkonsentrasi sehingga
kualitas audit tidak begitu dibutuhkan seperti perusahaan dengan kepemilikan
yang tersebar membutuhkan kualitas audit. Diduga bahwa konsentrasi kepemilikan
saham oleh investor terbesar berhubungan secara negatif dengan integritas
laporan keuangan. Berdasarkan hal ini maka diturunkan hipotesis sebagai
berikut: Ha1: perusahaan publik dengan tingkat konsentrasi kepemilikan yang
tinggi akan berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan.
Kepemilikan Saham Oleh Pihak Manajemen
dalam Perspektif Teori Keagenan
Masalah keagenan bisa
terjadi karena adanya asimetri informasi antara agen dan prinsipal. Akibat dari
asimetri ini adalah agen mempunyai potensi untuk bertindak tidak sesuai dengan
keinginan prinsipal. Oleh karena itu prinsipal tidak akan begitu saja mempercayai
agen. Masalah keagenan berupa self interest behaviour akan terjadi bila
terdapat proporsi kepemilikan manajemen
atas saham perusahaan. Kepemilikan saham oleh manajemen mengakibatkan adanya
ketidakseimbangan informasi, yaitu manajemen memiliki informasi yang tidak
dimiliki pemegang saham. Masalah ini
bisa diminimasi oleh perusahaan dan sebagai akibatnya perusahaan menanggung kos
keagenan berupa biaya audit.
Ha2: Perusahaan
publik dengan tingkat kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan.
Hubungan antara Komite Audit dan Earnings Management
Earnings management
terjadi karena pemegang saham saat ini terlibat kontrak yang mahal dengan
manajemen berdasarkan kondisi ketidakpastian dan informasi asimetri. Teori
menunjukkan bahwa, dalam kondisi ekuilibrium, kontrak manajemen memungkinkan
beberapa kebijakan atau fleksibilitas. Motivasi earnings management adalah komitmen untuk menyediakan informasi ke
pasar modal yang dapat menciptakan konflik antara manajer dan investor
(sekarang dan potensial). Konstrain utama atas earnings management adalah GAAP yang didukung oleh diperlukannya
audit eksternal dan pemonitoran internal. Earnings
management merupakan biaya yang mahal bagi pemegang saham, maka pemonitoran
yang dilakukan oleh komite audit secara efektif akan menurunkan tingkat
earnings management.
Ha3: Adanya
komite audit akan berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat integritas
laporan keuangan.
Kualitas Audit
Menurut Jensen dan
Meckling (1976) kos keagenan meliputi biaya pembuatan kontrak (biaya transaksi,
oportunity cost dan biaya insentif bagai manajemen), biaya monitoring (audit)
dan kerugian yang ditanggung pemilik akibat penyimpangan tindakan yang lolos
dari monitoring. DeAngelo (1981) dalam Manao (2002) dan Khrisnan (2002)
mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas auditor menemukan dan
melaporkan kesalahan dan ketidakberesan. Penelitian Noviyani (2002) menunjukkan
bahwa pengalaman berpengaruh positif terhadap pengetahuan auditor tentang
jenis-jenis kekeliruan yang berbeda. Penelitian ini mengguna-kan asumsi semakin
banyak jumlah perusahaan dalam suatu industri yang menjadi klien jasa audit
suatu KAP maka tingkat spesialisasi industri KAP semakin tinggi sehingga
kualitas audit KAP semakin tinggi sehingga dapat mendeteksi adanya manipulasi
laporan keuangan. Ha4: perusahaan publik dengan tingkat kualitas auditor
spesialisasi berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan.
No comments:
Post a Comment