Pada tahun ini, Bursa Efek Jakarta (BEJ) benar-benar kebanjiran emiten baru. Total, bakal ada sekitar 25 perusahaan baru yang melantai di bursa saham itu. Dalam dua bulan ke depan saja, ada sekitar 12 perusahaan yang akan menawarkan saham perdananya ke publik. Penawaran saham perdana (IPO) ini merupakan peluang bagi investor. Namun, investor juga tak boleh asal mencomot saham IPO.
SEBELUM Anda membeli saham IPO, ada beberapa catatan penting yang harus Anda perhatikan. Pertama, pada dasarnya tidak mudah menganalisis kinerja dan prospek calon emiten IPO. Sebab, ia tidak menyajikan banyak informasi historis. Sumber informasi utama Anda adalah prospektus ringkas IPO. Jadi, benar-benar cermati informasi yang ada di dalamnya. Perhatikan juga tim manajemen perusahaan tersebut dan juga rencana penggunaan dana IPO.
IPO yang sukses biasanya juga didukung oleh underwriter yang besar. Jadi, Anda mesti lebih hati-hati jika yang menjadi penjamin emisi adalah perusahaan sekuritas tak terkenal. Sebab, perusahaan semacam ini biasanya kurang selektif dalam memilih perusahaan yang akan IPO.
Beberapa bulan setelah IPO, harga saham IPO biasanya cenderung turun. Ini terkadang terjadi karena ada lock-up period. Artinya, pihak di dalam perusahaan itu tidak boleh menjual saham dalam periode tertentu. Masalahnya, ketika periode itu telah lewat, semua pihak di dalam perusahaan boleh menjual sahamnya. Akibatnya, jika karyawan maupun pejabat perusahaan ramai-ramai menjual sahamnya, akan terjadi kelebihan pasokan sehingga harganya turun.
Ada juga fenomena yang disebut flipping. Maksudnya, investor cenderung menjual sahamnya di hari pertama perdagangan saham IPO untuk memetik keuntungan jangka pendek. Sebab, di hari pertama itu, biasanya harga saham IPO memang melonjak tinggi. Tidak ada larangan untuk melakukan flipping, tapi biasanya broker Anda tak terlalu menyukai tindakan seperti ini. Tapi, investor-investor institusi besar banyak juga yang melakukan praktek ini.
Akibatnya, ketika investor institusi menjual sahamnya untuk memetik keuntungan, harga saham IPO itu bisa terjun bebas. Karenanya, jika Anda tidak berniat menyimpan saham itu, sebaiknya Anda memang segera melepasnya di hari pertama
No comments:
Post a Comment