Edwin B. Flippo
menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengembangan untuk
tingkat pemimpin. Istilah-istilah yang dikemukakan oleh adalah training operative personal, dan
executive development J.C Denyer menggunakan istilah-istilah induction training, job training,
supervisory training, management training, dan executive development.
Wexley dan Yukl
(1976:282) mengemukakan bahwa :
Training and development are term is refering to planned
efforts designed facilitate the acquisition of relevant skill, knowledge and
attitudes by organization members.
(Pelatihan dan
Pengembangan adalah istilah yang mengarah pada usaha yang terencana yang
dirancang untuk memfasilitasi kebutuhan keterampilan, pengetahuan dan sikap
yang sesuai dengan anggota organisasi).
Berdasarkan pendapat
Andrew E. Sikula dapat dikemukakan bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana pegawai non
manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan tknis dalam tujuan
terbatas. Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir di mana pegawai manajerial
mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guana mencapai tujuan yang
umum.
Gary Dessler (1997,h.263)
mendefinisikan pelatihan sebagai proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada
sekarang , keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara (2001, 43), penggunaan istilah pelatihan (training) dan pengembangan (development)
dikemukakan para ahli, yaitu Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk
pegawai pelaksana dan pengawas. Sedangkan istilah pengembangan ditunjukan untuk
pegawai tingkat menajemen. Istilah yang dikemukakan oleh Dale Yoder adalah rank and file training, supervisor training,
dan management development.
Pelatihan adalah sebuah
proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan
organisasional. Dalam pengertian terbatas, pelatihan adalah memberikan karyawan
pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk
digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. (Mathis dan Jackson, 2004,h.301).
Pelatihan adalah
program-program untuk memperbaiki kemampuan melaksanakan pekerjaan secara
individual, kelompok dan/atau berdasarkan jenjang jabatan dalam
organisasi/perusahaan. Pelatihan juga merupakan proses melengkapi para pekerja
dengan keterampilan khusus atau kegiatan membantu para pekerja dalam
memperbaiki pelaksanaan pekerja yang tidak efisien. (Hadari Nawawi,
2005,h.208).
Training helps employees do their work better. (Jhon Ivancevich, 2007,h.394).
(Pelatihan membantu
karyawan bekerja lebih baik).
Dengan demikian, istilah
pelatihan ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan teknis, sedangkan pengembangan diperuntukan bagi
pegawai tingkat manajerial dalam rangka meningkatkan kemampuan konseptual,
kemampuan dalam pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.
Selanjutnya Wexley dan
Yukl menjelaskan pula bahwa :
Development focuses more on improving the decision making and
human relations skills and the persentation of a more factual and narrow subject
matter.
(Pengembangan memusatkan
pada peningkatan dan penyempurnaan pengambilan keputusan dan keterampilan
hubungan masyarakat serta penyajian segala sesuatu yang lebih faktual dan lebih
sempit).
Pengembangan mempunyai
cakupan yang lebih luas dan terfokus pada pemberian individu dengan kapabilitas
baru yang berguna untuk pekerjaan sekarang maupun masa depan. Pengembangan
adalah usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan para karyawan untuk menangani
beraneka tugas. (Mathis dan Jackson, 2004, h.301dan h.350).
Development prepares individuals for the future. It focuses
on learning and personal development. (Jhon Ivancevich, 2007,h.394).
(Pengembangan
mempersiapkan individu di masa yang akan datang. Pengenbangan difokuskan pada
pembelajaran dan pengembangan pribadi).
Pendapat Wexley dan Yukl
lebih memperjelas mengenai penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan.
Mereka berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah
yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang diselenggarakan untuk
mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota
organisasi. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam
pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan menengah, sedangkan
pelatihan dimaksudkan untuk pegawai tingkat bawah (pelaksana).
Meunrut Hasibuan (2003,
hal 68), pengembangan (development) adalah fungsi operasional
kedua dari manajemen personalia. Pengembangan karyawan baru/lama perlu
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat
dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu program
pengembangan karyawan.Pengembangan adalah suatu usaha yang meningkatka n
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Efisiensi organisasi sangat tergantung dari baik buruknya pengembangan
anggota organisasi sendiri. Tujuan perusahaan dapat dicapai, jika karyawannya
terlatih dengan baik dan tepat pada bidangnya. Latihan yang baik diperlukan
setiap saat, selain oleh karyawan baru, juga oleh karyawan lama. Karyawan baru
memerlukan latihan pengenalan dan keterampilan sebelum menjalankan tugas dan
kewajiban yang dibebankan kepadanya. Sedangkan karyawan lama membutuhkan
pelatihan karena adanya tuntutan baru ditugasnya yang selau berkembang, atau
untuk mempersiapkan diri jika terjadi mutasi. Latihan untuk karyawan, jika
diberikan dengan tepat dan diselenggarakan dengan baik, akan mendorong mereka
untuk bekerja lebih keras lagi. Karyawan yang lebih mengetahui dengan lebih
baik tugas dan tanggung jawabnya, akan berusaha mencapai tingkat prestasi kerja
yang lebih tinggi.
Kesadaran para pengusaha akan pentingnya latihan bagi karyawan untuk dapat mengikuti
perubahan teknologi yang akan dipakai pada perusahaan, mendorong peran
pelatihan menjadi semakin penting. Perusahaan akan bersedia menyisihkan
sebagian anggarannya untuk kepentingan karyawan, karena pengeluaran ini
merupakan investasi yang memberikan bahwa karyawan akan menjadi anggota
organisasi yang kompeten. Ini sangat dirasakan untuk industri yang berada pada
kondisi pelatihan teknologi. Pada kondisi itu perusahaan mampu menggunakan
teknologi yang lebih maju agar dapat mempertahankan dinamika usahanya.
Penggunakan teknologi baru akan menciptakan pekerjaan, kegiatan, dan peluang
baru.
Manajer yang efektif menyadari bahwa latihan adalah proses berjalan
terus-menerus, bukan proses yang hanya terjadi sesaat. Pramasalahaan baru,
prosedur kerja baru, peralatan kerja baru, pengetahuan mutakhir, dan yang
menyebabkan jabatan baru, selalu timbul dalam organisasi yang dinamik. Keadaan
yang dinamik itu mendorong terjadinya perubahan kebijaan pada proses dan sistem
manajemen, misalnya dalam pemberian instruksi pada karyawan. Munculnya kondisi
baru dalam perusahaan mendorong manajemen untuk terus memperhatikan dan menyusun
program latihan yang terus menerus (continuous).
Adanya karyawan yang keluar, mutasi pekerjaan atau tugas, dan adanya promosi
jabatan, juga mendorong manajemen untuk terus menyusun program yang
berbeda-beda.
Dari konsep yang diajukan oleh Mason Haire, dapat disimpulkan bahwa pada
suatu organisasi aka selalu terjadi pergeseran jabatan. Pada pergeseran jabatan
itu akan terdapat karyawan yang keluar, yang dipromosikan, dan yang ditarik
atau direkrut untuk mengisi lowongan jabatan sebagai akibat dari keluarnya atau
adanya promosi. Karyawan yang keluar bisa disebabkan oleh usia dengan hak
pensiun, atau dengan hak pesangon. Atau bisa juga sebagai akibat dari
kecelakaan. Karyawan yang mengalami musibah seperti itu tidak memungkinkan ia
bekerja dengan benar. Misalnya cacat fisik tertentu tidak memungkinkan karyawan
bekerja pada keadaan yang menuntut persyaratan khusus. Karyawan yang keluar
tentunya harus diganti agar kebutuhan akan jumlah karyawan untuk melaksanakan
dan mengerjakan suatu penugasan tetap terpenuhi. tujuannya agar tingkat
produktivitas perusahaan tetap bisa dipertahankan atau kalau mungkin bahkan
diperbaiki. Demikian juga jabatan yang lowong, yang karena jabatnnya telah
dipromosikan, perlu diisi kembali. Perusahaan harus menarik karyawan (baru) untuk
mengganti karyawan yang dipromosikan tersebut. Karyawan yang baru direkrut
harus menjalani masa latihan, agar mereka mampu menjalankan tugas dengan baik.
Karyawan yang dipromosikan tentunya juga harus menjalani pelatihan, agar mampu
melaksanakan tugas baru dengan tepat dan dengan sebaik-baiknya. Karena itu
jelaslah bahwa program pelatihan itu sangat penting untuk menjamin adanya
kesinambungan pekerjaan dan penugasan dalam suatu organisasi untuk
mempertahankan eksistensi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Veithzal Rivai (2008, h 226) pengembangan manajemen adalah suatu
proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk
menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena
itu, kegiatan pengembangan ditujukan membantu keryawan untuk dapat menangani
jawabanya di masa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang
dihadapi dekarang. Karena adanya perbedaan antara kegiatan pelatihan (sekarang)
dan pengembangan (di masa mendatang) menyebabkan sering kabur dan hal ini
merupakan salah satu permasalahan utama. Apabila dilihat dari perspektif
keseluruhan, perbedaan antara kegiatan pelatihan untuk bidang tugas yang
sekarang dengan kegiatan pengembangan untuk suatu tanggung jawab di masa
mendatang makin kabur. Umumnya suatu perusahaan melakukan usaha untuk
menciptakan sesuatu adalah suatu organisasi di mana orang-orang bergabung untuk
melakukan kegiatan belajar yang terus-menerus. Walaupun pelatih dapat membantu
karyawan untuk mengerjakan pekerjaan mereka saat ini, keuntungan dari program
pelatihan dapat diperoleh sepanjang karirnya dan dapat membantu peningkatan
karirnya di masa mendatang. Pengembangan, sebaliknya, dapat membantu individu
untuk memegang tanggung jawab di masa mendatang.
No comments:
Post a Comment