Klasifikasi Proksi IOS


IOS merupakan variabel yang tidak dapat diobservasi (variabel laten), oleh karena itu diperlukan proksi.  Hal ini didukung oleh Kallapur dan Trombley (2001) dalam Utami (2007), yang menyatakan bahwa set kesempatan investasi perusahaan tidak dapat diobservasi untuk pihak-pihak di luar perusahaan.  Berbagai variabel yang digunakan sebagai proksi set kesempatan investasi telah banyak diteliti dan diuji pada berbagai penelitian.  Proksi ini diklasifikasikan dalam tiga tipe (Gaver dan Gaver, 1993), yaitu

Proksi berdasarkan harga (price-based proxies)

IOS berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar.  Proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan perusahaan-perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva yang dimiliki (assets in place).   Rasio-rasio yang telah digunakan dalam beberapa penelitian yang berkaitan dengan proksi pasar adalah sebagai berikut: market to book value of asset, market to book value of equity, tobin’s q, ratio of property, plant and equipment to firm value, earnings to price ratios, ratio of depreciation to firm value dan firm value to book value property, plant and equipment.

Proksi berdasarkan investasi (investment-based proxies)

Proksi berbasis investasi menunjukkan bahwa tingkat aktivitas investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan.  Perusahaan-perusahaan yang memiliki suatu IOS yang tinggi juga akan memiliki tingkatan investasi yang tinggi, yang dikonversi menjadi aset yang dimiliki.  Bentuk dari proksi ini merupakan suatu rasio yang membandingkan suatu investasi yang telah diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, atau suatu hasil operasi yang diproduksi dari aktiva yang telah diinvestasikan.  Proksi IOS berbasis investasi yang biasanya digunakan dalam penelitian adalah rasio capital expenditure to book value asset, rasio capital expenditure to market value of assets, rasio investment to net sales, rasio investment to earnings.

Proksi berdasarkan varian (variance measures)

Proksi ini mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva.  Ukuran yang digunakan dalam beberapa penelitian, diantaranya: variance of returns, the variance of asset deflated sales, asset betas.
Smith dan Watts (1992) dan Gaver dan Gaver (1993) menyatakan bahwaterdapat alternatif proksi gabungan sebagai upaya untuk mengurangi adanya kesalahan pengukuran yang terdapat pada proksi dengan rasio individual. Alternatif dari proksi gabungan yang pernah dilakukan adalah dengan menggunakan analisis sensitivitas dengan menggunakan common factor analysis.
Penggabungan dari beberapa alternatif proksi IOS dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi measurement error yang ada pada proksi dengan rasio individual, sehingga akan menghasilkan pengukuran yang baik untuk set kesempatan investasi.
Adanya berbagai macam proksi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa selalu ada proksi yang tidak dapat digunakan.  Hal ini menyebabkan belum adanya kesepakatan tentang proksi yang dapat mewakili IOS dengan baik  

No comments:

Post a Comment