Laporan Rugi-Laba

Selain neraca atau balance sheet, investor juga harus mencermati laporan rugi-laba perusahaan. Laporan rugi-laba ini menunjukkan seberapa besar uang yang bisa dihasilkan perusahaan, seberapa besar biaya yang dikeluarkan, dan seberapa besar laba yang dihasilkan. Sebuah perusahaan harus bisa menghasilkan laba agar dia tetap hidup dalam jangka waktu yang lama. 

Laporan rugi-laba atau income statement merupakan laporan keuangan yang paling banyak dicermati oleh investor dan analis. Pasalnya, laporan ini memuat informasi-informasi penting tentang hasil operasional perusahaan dalam jangka waktu tertentu, seperti: pendapatan, laba operasional, laba bersih, dan laba bersih per saham. 

Pada dasarnya, laporan rugi-laba menunjukkan seberapa banyak uang yang bisa dihasilkan perusahaan, seberapa besar biaya yang dikeluarkan, dan selisih dari pendapatan dan biaya tersebut (laba). 

Dalam konteks analisis fundamental, dengan mencermati laporan rugi-laba investor akan mengetahui seberapa baik kinerja operasional perusahaan dan seberapa banyak uang yang dihasilkannya. Ini penting, karena sebuah perusahaan harus bisa menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biayanya agar tetap bisa hidup. Perusahaan yang biayanya jauh lebih rendah dari pendapatannya - atau memiliki laba tinggi - memiliki fundamental yang kuat untuk tumbuh. 

Pos pendapatan atau sering disebut penjualan merupakan hal pertama yang harus diperhatikan dalam laporan rugi-laba. Pos ini, umumnya, hanya berisi satu angka saja; tapi mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang dalam periode tertentu. Cara terbaik bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mencetak laba adalah dengan meningkatkan pendapatannya. Penjualan yang baik adalah penjualan yang terus-menerus meningkat setiap periode. Peningkatan penjualan yang temporer -- misalnya dari promosi - kurang bernilai jika dibandingkan dengan peningkatan pendapatan yang terjadi secara terus-menerus tadi. 

Karena itulah, dalam mencermati laporan rugi-laba, kita tak boleh hanya melihat angka penjualan di satu periode saja. Untuk memperoleh gambaran tentang tren pertumbuhan penjualan, kita juga harus membandingkan angka itu dengan penjualan di periode sebelumnya. Dengan begitu, kita bisa melihat pertumbuhan atau justru penurunan. 

Angka-angka di dalam laporan rugi-laba akan lebih "berbicara" jika Anda membandingkannya dengan angka-angka pada periode sebelumnya. Karenanya, ketika melihat angka di laporan keuangan triwulan I tahun 2007, misalnya, Anda harus membandingkannya dengan angka yang sama di triwulan I 2006. Dengan cara itu, kita bisa melihat tren pertumbuhannya. 

Ada beberapa pos utama yang harus Anda perhatikan dalam laporan rugi-laba. Yang pertama adalah pertumbuhan penjualan atau pendapatan. Angka pertumbuhan penjualan ini sangat penting, karena penjualan merupakan ujung tombak pertumbuhan. Semakin tinggi angka pertumbuhan perusahaan dari periode ke periode, semakin bagus prospek perusahaan itu. 

Yang kedua adalah pertumbuhan laba operasional atau laba usaha. Angka ini memberikan gambaran besarnya pertumbuhan keuntungan dari bisnis inti (operasional) perusahaan. Kita juga harus melihat margin keuntungan operasional. 

Caranya adalah dengan membagi keuntungan operasional dengan penjualan (hasilnya dalam persen). Margin operasional ini bisa diterjemahkan: persentase penjualan perusahaan yang menjadi keuntungan. 

Pertumbuhan margin keuntungan atau laba operasional juga penting dilihat. Penjualan bisa saja tumbuh tinggi, tapi kalau biaya operasionalnya tinggi, laba operasionalnya akan jadi kecil. 

Ketiga adalah pendapatan dan biaya lain-lain. Angka ini menggambarkan aktivitas perusahaan di luar bisnis intinya. Pos ini bisa menguntungkan atau merugikan. Yang menguntungkan, misalnya, jika perusahaan memperoleh pendapatan bunga karena meminjamkan uang. Yang merugikan, misalnya, jika perusahaan harus membayar biaya bunga yang besar dari utang-utangnya atau jika membukukan rugi kurs karena mempunyai utang dolar. Laba operasional bisa tinggi, tapi kalau biaya lain-lainnya besar, laba itu akan tergerus. 

Yang terakhir adalah pos laba bersih atau sering disebut juga bottom line. Laba bersih ini (termasuk juga tingkat pertumbuhannya) sangat penting diperhatikan investor karena menggambarkan kemampuan perusahaan secara menyeluruh untuk mencetak laba. Semakin tinggi pertumbuhan laba bersih, semakin bagus tentunya suatu perusahaan. 

Akan lebih bagus pula jika margin laba bersihnya (laba bersih dibagi penjualan) juga semakin tinggi. Pasalnya, laba bersih inilah yang nantinya dibagikan perusahaan dalam bentuk pembagian keuntungan dalam wujud dividen kepada investor. 

No comments:

Post a Comment