Fungsi masukan mencakup
dua konsep dasar sistem: data dan pemasukan data (data entry). Pemeliharaan data berhubungan dengan kualitas data
yang disimpan dalam sistem. Selanjutnya, fungsi keluaran berkaitan dengan
proses penarikan data (retrieval).
Satu lagi konsep penting dalam pengembangan SISDM adalah pembentukan Pusat
Informasi Sumber Daya Manusia. Bila salah satu konsep dasar ini terabaikan,
sistem yang sedang dibangun mungkin tidak akan dapat memenihi sasaran yang
telah ditetapkan.
Fungsi masukan adalah
tingkat kemampuan organisasi dalam memasukan informasi personalia kedalam
SISDM, meliputi berbagai prosedur yang diperlukan untuk mengumpulkan data:
siapa mengumpulkan, kapan, dan bagaimana data seharusnya diproses.
Fungsi Pemeliharaan Data. Setelah data diproses,
fungsi pemeliharaan mengelola kualitas data yang disimpan. Fungsi ini
mempengaruhi, menambah data baru, dan menhilangkan data yang tidak diperlukan
lagi.
Fungsi keluaran. Fungsi sistem yang paling jelas adalah kemampuannya
memproduksi keluaran sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ini bisa meliputi
laporan standard yang rutin maupun laporan yang khusus. Keluaran yang
disediakan sistem merupakan penghubung penting antara SISDM dengan para
pemakai. Kriteria yang penting untuk mengevaluasi evaktivitas sistem sebagai
alat bantu manajemen adalah sistem yang mampu memproduksi informasi yang
berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut
Veithzal Rivai (2008, h. 534) terdapat tiga komponen fungsional utama dalam
setiap sistem informasi SDM. Komponen-komponen tersebut adalah:
a. Fungsi
masukan, yaitu memasukan informasi karyawan ke dalam sistem informasi SDM. Fungsi ini mencakup prosedur-prosedur
yang diperlukan untuk mengumpulkan data, seperti siapa yang mengumpulkan data,
kapan dan bagaimana data diproses, masukan-masukan dari sistem informasi SDM
serupa dengan sistem manual.
Sistem informasi SDM
terkomputerisasi lebih unggul dibandingkan sistem manual dalam banyak hal.
Karena banyak informasi yang secara otomatis dimasukan ke dalam sistem. Kesalahan-kesalahan
kecil kemungkinannya terjadi dapat dihindari. Di samping itu, kemampuan sistem
informasi SDM dapat berhubungan dengan komputer-komputer lainnya dan dapat
membuka data yang sulit atau mahal yang jika diperoleh dengan cara lainnya.
b. Fungsi pemeliharaan data, setelah data
dimasukan kedalam sistem informasi, fungsi pemeliharaan data (data maintenance function) akan
memperbaharui dan menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada. Dalam
sistem yang tidak terkomputerisasi, yang sebelumnya karyawan klerikal melakukan
hal ini dengan tangan/manual, mereka mengarsip dokumen-dokumen kertas dan
membuat masukan-masukan data ke dalam arspi-arsip. Sistem yang
terkomputerisasi melakukan fungsi ini secara akurat, cepat dan tepat.
a.
Fungsi keluaran, fungsi yang paling
terlihat jelas dari sebuah sistem informasi SDM adalah keluaran yang
dihasilkan. Untuk menghasilkan keluaran yang bernilai bagi pemakai-pemakai
komputer, sistem informasi SDM harus memproses keluaran tersebut, membuat
kalkulasi-kalkulasi yang diperlukan, dan setelah itu memformat presentasinya
dalam acara yang dapat dimengerti oleh para pemakai. Sistem yang tidak
terkomputerisasi melakukan hal ini dengan cara manual menyusun
artistik-artistik dan mengetik laporan-laporan. Sistem yang sangat
terkomputersiasi melakikan hal ini dengan menggunakan program-program yang
sangat canggih untuk melakukan ribuan kalkulasi dalam hitungan menit,
mengahsilkan grafik-grafik berwarna, dan mengirimkan hasil-hasilnya secara
simultan lewat kabel dan satelit ke komputer-komputer pribadi di atas meja para
eksekutif di seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment