Bahasa memiliki berbagai macam fungsi yang selaras dengan konteksnya. Yang dimaksud konteks disini antara lain berkaitan dengan siapa yang menggunakan bahasa untuk keperluan apa, siapa yang dituju melalui penggunaan bahasa itu, kapan komunikasi melalui bahasa itu dilakukan ,serta sebagaimana hubungan antara penyampai pesan dengan penerima pesan.
Teori epistemologi tentang ‘’tiga dunia’’yang diketengahkan oleh Poper (1976:181) adalah dunia benda-benda , misalnya meja kursi , photo , lukisan, dan sejenisnya. Menurut interprestasi Leech (1993:106), teori yang diketengahkan oleh poper tersebut menunjukkan adanya tiga ranah pengetahuan manusia yang berbeda satu sama lain. Dunia ke 2 meli[uti segala sesuatu yang dialami subyektif , misalnya proses pemikiran sedangkan dunia ketiga terdiri atas fikiran- fikiran dalam arti isi fikiran (Bertens,1989).
Mengingat objek yang termasuk dunia ketiga benar-benar mempengaruhi manusia, maka poper beranggapan bahwa obyek ketiga adalah nyata, walaupun realitasnya berlawanan dengan benda-benda fisikn seperti kursi,meja,dan sebagainya. Bertolak dari epistomologi tentang ketiga dunia yang diketengahkannya, poper(1972) mengemukkakan bahwa bahasa merupakan sebuah saluran yang bersumber pada evolusi biologis manusia, yang selanjutnya mengaruh pada suatu jenis evolusi yang lebih kuat dan cepat, yakni evolusi ilmu pengetahan (Leech,1993:75). Adanya perkembangan fungsi dalam evolusi bahasa manusia perkembangan fungsi ini dapat terlihat di bawah ini.sebagai berikut:
- Fungsi argumentasi = Memakai bahasa untuk menyajikan dan menilai argumentasi dan penjelasan
- Fungsi deskriptif = Memakai bahasa untuk memberikan objek- objek dalam dunia eksternal
- Fungsi informatif = Memakai bahasa untuk menyampaikan informasi kepada orang lain mengenai keadaan – keadaan eksternal
- Fungsi ekspresif = Memakai bahasa untuk mengungkapkan keadaan-keadaaninternal individu.
Sedangkan dalam sistem komunikasi yang paling menonjol adalah fungsi deskriptif dan argumentatif . Pengetahuan manusia tentang bahasa dan evolusinya sangat terbatas. Yang dapat diketahui hanyalah periode perkembangan manusia yang sangat singkat dan yang adarekaman sejarahnya. Apabila sebuah sistem komunikasi sudah meningkat ke fungsi –fungsi yang lebih tinggi, maka ia dapat mempengaruhi perilaku pada tingkatan fungsi yang lebih rendah. Dari perpekstif lain, bertolak dari fungsi dasarnya, bahasa berfungsi untuk menjelmakan pemikiran konseptual kedalam dunia kehidupan dan kemudian penjelmaan tersebut menjadi landasan untuk suatu perbuatan( Santoso, 1981:253).
Terdapat beberapa kemungkinan manakala pemikiran konseptual ditanyakan dalam bahasa ,yakni (1) orang lain mengetahui adanya pemikiran konseptual,(2) orang lain mengerti isi pemikiran konseptual,(3) orang lain dapat menilai benar- salahnyapekiran konseptual,(4) orang lain dapat mengajarkan pemikiran tersebut ,dan(5) Setelah mengerti dapat disusun rencana perbuatan (Santoso , 1981:254). Format bahasa yang digugnakan untuk mewadahi pemikiran konseptualini lazim disebut bahasa deskriptif atau proposisional. .
No comments:
Post a Comment