Pengertian perkembangan
berbeda dengan pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdiri sendiri.
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan
struktur. Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan
struktur rgandalam otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki
kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat, dan berpikir. Sedangkan
perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan
deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandai
bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur. Teratur
dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya
dan sesudahnya.
Pada pembahasan ini akan
diterangkan 6 prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991). Prinsip-prinsip ini
merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh
seorang anak, kesepuluh prinsip tersebut adalah :
- Adanya perubahan.
Manusia tidak pernah
dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami perubahan mulai
pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak,
kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran.
Selama proses
perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu ;
- Perubahan ukuran, Perubahan fisik yang meliputi : tinggi, berat, organ dalam tubuh, perubahan mental. Perubahan mental meliputi : memori, penalaran, persepsi, dan imajinasi.
- Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
- Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya berganti dengan sikap prososial.
- Mendapatkan ciri baru, Hilangnya sikap egosentrisme anak akan mendapatkan ciri yang baru yaitu sikap prososial.
- Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh
kuat terhadap kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa
dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak
sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yang membenarkan pendapat ini.
1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal
yang dominan dalam perkembanga anak
2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan,
hal ihi tentunya akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan
pribadi anak
3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun
hal tersebut salah
4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan
maka semakin mudah bagi seorng anak untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.
- Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan
yaitu terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu
yang berasal dari warisan genetik individu. Seperti
misalnya dalam fungsi filogentik yaitu mmerangkak, duduk kemudian berjalan. Sedangkan arti belajar adalah perkembangan
yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar ini anak anak memperoleh
kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan. Hubugan antara kematangan dan
hasil belajar ini bisa dicontohkan pada saat terjadinya masa peka pada seorang
anak, bila pembelajaran itu diberikan pada saat masa pekanya maka hasil dari
pembelajaran tersebut akan cepat dikuasai oleh anak, demikian pula sebaliknya.
- Pola perkembangan dapat diramalkan
Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu
perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti
bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala
kemudian badan dan terakhir kaki. Hukuk yang kedua yaitu proxmodistal
perkembangan dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari seorang anak
akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih dahulu.
e. Pola perkembangan mempunyai karateristik
yang dapat diramalkan
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku
baik untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola
perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap berikutnya. Bayi berdiri
sebelum dapat berjalan. Menggambar lingkaran sebelum dapat menggambar segi
empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah sekalipun terdapat variasi
individu dalam kecepatan perkembangan.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembanga lebih lambat.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-rata, sedangkan anak yang bodoh akan berkembanga lebih lambat.
Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum menuju tanggapan yang lebih
khusus. Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak mainan sebelum dia mampu
melakukan permainan itu dengan jari-jarinya. Demikian juga dengan perkembangan
emosi, anak akan merespon ketekutan secara umum pada suatu hal yang baru namun
selanjutnya akan merepon ketakutan secara khusus pada hal yang baru tersebut.
Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak dari pembuahan
hingga kematian, namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat
tapi kadang cepat. Perbedaan kecepatan perkembangan ini terjadi pada setiap
bidang perkembangan dan akan mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti
imajinasi kreatif akan menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada
masa remaja. Berkesinambungan memiliki arti bahwa setiap periode perkembangan
akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya.
f. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti
pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak
berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain
bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan pada anak lain terjadi
penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki unsur
biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang turut
memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. Misalnya perkembangan
kecerdasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana
emosional, apakah seorang anak didorong untuk melakukan kegiatan intelektual
atau tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau tidak.
Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola
perkembangan tersebut memiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak
yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki kecerdasan yang
rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan.
g. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang
potensial
Pola perkembangan
tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya yang dapat
mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara
lain dari lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan
terganggunya penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola
perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan
perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan
penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.
Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yang penting karena memungkinkan pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang sesuai.
Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yang penting karena memungkinkan pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang sesuai.
No comments:
Post a Comment