Pengertian Desain Organisasi

Desain organisasi adalah proses memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi dan lingkungan organisasi. Hal ini dapat menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi. Desain organisasi merupakan determinan struktur organisasi yang paling tepat untuk strategi, orang, teknologi, dan tugas organisasi (stoner,1992). 

Studi tentang evolusi pemikiran desain organisasi penting untuk menyadari dua hal. Pertama, karena keduanya baik strategi atau lingkungan berubah dari waktu ke waktu, sehingga desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan struktur biasanya melibatkan percobaan dan kesalahan, berbagai kecelakaan, dan akomodasi untuk realita politik yang lebih disukai daripada pendekatan rasional secara murni (Stoner,1992). 

A. Macam Desain Organisasi 

Desain organisasi memiliki beberapa desain antara lain : 

1) Desain Organisasi Umum 

a. Struktur Sederhana 

Desain organisasi ini ditandai dengan departementalisasi yang sederhanan, rentang kendali yang luas, otoritas terpusat di satu orang, dan formalisasi kecil dan biasanya digunakan dalam usaha kecil. Struktur sederhana merupakan organisasi yang datar, biasanya hanya mempunyai dua atau tiga tingkat vertikal, ikatan kelompok buruh yang longgar, dan satu individu yang memiliki wewenag mengambil keputusan yang terpusat. Struktur sederhana paling banyak dipraktekkan dalam bisnis kecil yang biasanya pemilik dan manajer adalah satu orang yang sama. 

Kelebihan dari struktur sederhana bersifat cepat, fleksibel, murah pemeliharaannya, dan akuntabilitasnya jelas. Kelemahan dari struktur sederhana adalah keadaannya makin tidak memadai saat organisasi bertumbuh. Formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptkan beban informasi yang berlebihan dan akhirnya dapat tersendat karena eksekutif tunggalnya mencoba terus mengambil semua keputusan. Struktur sederhana sebenarnya tidak terbatas pada organisasi kecil, hanya saja lebih sulit untuk membuatnya berhasil secara efektif dalam perusahaan yang lebih besar. 

b. Birokrasi 

Birokrasi dicirikan oleh tugas operasi karakteristik yang sangat rutin yang dicapai lewat spesialisasi, aturan dan pengaturan yang sangat formal, tugas yang dikelompokkan ke departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan utama dari birokrasi adalah kemampuannya untuk melakukan kegiatan standar dalam cara yang sangat efisien. Terlepas dari kekuatan, tujuan unit fungsional dapat mengesampingkan tujuan keseluruhan dari organisasi dan keputusan yang diprogram mungkin akhirnya menjadi tidak efektif. Kekurangan dari birokrasi adalah memiliki subunit yang bertentangan dengan tujuan organisasi, perhatian organisasi lebih tertuju pada aturan dan peraturan, dan karyawan kurang bijaksana dalam menyelesaikan suatu masalah. Birokrasi efisien hanya sejauh karyawannya menghadapi masalah yang pernah dijumpai sebelumnya, yang untuk itu aturan keputusan yang terprogram telah diterapkan. 

c. Struktur Matriks 

Struktur matriks digunakan dalam biro iklan, perusahaan pesawat, universitas, dan laboratorium. Pada hakikatnya matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi, yaitu fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak dalam mengumpulkan spesialis yang sama, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan, sementara memungkinkan pengumpulan dan menggunakan bersama sumber daya khusus untuk semua produk, kelemahan utamanya adalah kesulitan mengkoordinasi tugas dari spesialis fungsional yang beragam agar aktivitas mereka diselesaikan pada waktunya sesuia anggaran. Departementalisasi prosuk memilki manfaat yang cacat yang berlawanan dengan departementalisasi funsional. Departementalisasi produk memudahkan koordinasi diantara spesialitas untuk mencapai penyelesaian yang tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih lanjut, departementalisasi itu memberikan tanggung jawab yang jelas untuk semua aktivitas yang dikaitkan dengan suatu produk, tetapi dengan duplikasi aktivitas dan budaya. Matriks berupaya untuk memperoleh kekuatan dari departementalisasi fungsi dan produk sambil menghindari kelemahan keduanya. 

Karakteristik struktural yang paling jelas dari matriks adalah bahwa matriks memecah konsep kesatuan komando. Karyawan dalam matriks mempunyai dua atasan, yaitu manajer departemen fungsionalnya dan manajer produknya. Oleh karena itu, matriks memiliki rantai rangkap dua. 

Kekuatan matriks terletak dalam kemampuannya untuk mempermudah koordinasi bila organisasi itu mempunyai suatu keseragaman dari aktifitas yang rumit dan saling tergantung. Kontak yang langsung dan sering antara beberapa spesialitas yang berbeda dalam matriks dapat menghasilkan komunikasi yang lebih baik dan luwes. Keuntungan lain dari matriks adalah matriks mempermudah alokasi yang efisien dari para spesialis. Bila individu dengan keterampian yang istimewa ditumpuk dalam satu departemen fungsional atau kelompok produk, bakat mereka dimonopoli dan kurang dimanfaatkan. Matriks mencapai keuntungan ekonomi skala dengan memberikan kepada organisasi baik sumber daya yang terbaik maupun cara yang efektif untuk memastikan penyebaran mereka secara efisien. 

Kerugian utama dari matriks terletak dalam kebingungan yang diciptakan, kecenderungan untuk memupuk pergulatan kekuasaan, dan stres yang dikenakan pada para individu. 


2) Desain Organisasi Baru 

Sejak awal 1980-an manajer senior dalam sejumlah organisasi telah bekerja untuk mengembangkan pilihan struktural baru yang dapat membantu dengan lebih baik perusahaan untuk bersaing secara efektif. 

a. Struktur Tim 

Struktur tim menggunakan tim sebagai piranti pusat untuk mengkoordinasi kegiatan kerja. Karakteristik primer dari struktur tim adalah bahwa struktur itu memecah penghalang departemental dan mendesaintralisasi pengambilan keputusan sampai tingkat tim. Struktur tim juga menuntut para karyawan untuk manjadi generalis maupun spesialis. pada perusahaan lebih kecil, struktur tim dapat didefenisikan sebagai seluruh organisasi. Pada organisasi besar struktur tim saling melengkapi dan lazimnya dikenal sebagai birokrasi. Ini memungkinkan organisasi itu untuk mencapai efisien yang ada pada pembakuan birokrasi sementara memperoleh keluwesan yang ada pada tim. 

b. Organisasi Virtual 

Organisasi virtual merupakan organisasi inti kecil yang menggunakan sumber luar bagi fungsi bisnis yang utama. Organisasi struktural sangat tersentral, dengan sedikit atau tanpa departementalisasi. Organisasi virtual ini telah menciptakan jaringan hubungan yang memungkinkan mereka untuk mengontak produksi, distribusi, pemasaran, atau setiap fungsi bisnis lain di mana manajemen merasa orang lain dapat melakukan lebih baik atau lebih murah. Organisasi virtual sangat kontras dengan birokrasi yang khas mempunyai banyak tingkat vertikal manajemen dan kendali diusahakan lewat kepemilikan. Para manajer dalam struktur organisasi virtual mnghabiskan sebgian besar waktunya untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan hubungan luar, biasanya dengan tautan jaringan komputer. Keuntungan utama dari organisasi virtual adalah fleksibilatasnya dan kelemahan dari organisasi ini adalah kurangnya kontrol manajemen atas bagian utama dari bisnisnya. 

c. Organisasi Tanpa Tapal Batas 

Organisasi tanpa tapal batas merupakan suatu organisasi yang mengusahakan penghapusan rantai komando, mempunyai rentang kendali yang tidak terbatas, dan menggantikan departemen dengan tim yang diberi kuasa. Pada organisasi tanpa tapal batas dengan menyingkirkan tapal batas vertikal, manajemen meratakan hirarki, selanjutnya status dan peringkat diminimalkan. Departemen fungsional menciptakan tapal batas horozontal. Cara untuk mengurangi penghalang ini adalah menggantikan departemen fungsional dengan tim silang fungsional dan mengorganisasikan kegiatan disekitar proses. Suatu cara lain manajemen dapat melintasi penghalang horizontal adalah dengan menggunakan transfer lateral dan merotasi orang keluar masuk area fungsioanal yang berbeda. Hal ini dapat mengubah spesialis menjadi generalis. 

Organisasi tanpa tapal batas yang sepenuhnya operasional dapat merobohkan penghalang kekonstituensi dan penghalang eksternal yang diciptakan oleh geografis. Globalisasi, aliansi strategis, tautan pelanggan organisasi, dan telekomunikasi merupakan contoh praktek yang mengurangi tapal batas eksternal. Salah satu kemajuan teknologi yang memungkinkan organisasi tanpa tapal batas adalah jaringan komputer. Komputer ini memungkinkan orang untuk berorganisasi melintasi tapal batas intarorganisasi dan interorganisasi. 

d. Organisasi Feminim 

Organisasi feminim merupakan suatu organisasi yang dicirikan oleh perlakuan humanistic terhadap individu, non oportunisme, karir yang didefinisikan lewat pelayanan kepada orang lain, komitmen pada perkembangan karyawan, penciptaan suatu komunitas yang peduli, dan berbagi kekuasaan. Model femini dapat dibuat lebih efektif dan menjadi model pilihan dalam organisasi yang secara hakiki dikelola oleh dan untuk wanita.

No comments:

Post a Comment