Jiguja, Janji “Dugem” Tanpa Efek Sampingan
Boleh jadi, ini sebuah alternatif baru mencegah “penyakit“ gaya hidup kota besar yaitu liver. Sebab musabab muncul penyakit ini tidak jauh-jauh dari hitamnya warna rapor mereka sepanjang melakoni gaya hidupnya. Akrab dengan rokok, alkohol, makan dan tidur tanpa aturan, dan lain-lainnya. Biasanya, yang dijadikan jadi biang keladi cuma satu: cari hiburan untuk membuang penat akibat rutinitas.
Jiguja bukan racikan ginseng, meskipun didatangkan dari negeri asalnya, Korea. Minuman kaleng ini hanya suplemen herbal yang sebetulnya bukan cuma berkhasiat meredakan efek alkohol, tapi lebih dari itu, “Untuk mengaktifkan dan melindungi organ dalam tubuh khususnya liver,” jelas William Tobagus, manajer penjualan PT Ekaswara Sentra Asia, distributor tunggal suplemen ini.
Jangan terkejut jika melihat tinja peminumnya berwarna kehitaman. “Itu bukan efek samping melainkan hasil pembuangan dari kerja minuman ini,” jelas William. Dibuat dari ekstrak HDTE (Holvenia Dulcis Thunberg) atau bahan aktif dari pohon Jiguja, suplemen ini juga mengandung madu, kayu manis, serta beberapa macam herbal alami lainnya asal Korea. “Ingat, ini bukan untuk tameng agar bisa semakin banyak minum, tapi justru yang akan mengeremnya,“ kata William.
Setidaknya begitu khasiat Jiguja. Dan jauh sebelum ekstrak Holvena Dulcis ini dikembangkan di Korea, Bao Jun Xu, Yu Qiu Deng, dan Chang Keun Sung dari Jurusan Ilmu Pangan Dan Teknologi Fakultas Pertanian dan Bioteknologi Universitas Nasional Changnam, Korea, menemukan, tanaman ini telah digunakan oleh masyarakat Cina sebagai pengobatan alternatif terhadap kecanduan alkohol.
Ketiga peneliti itu mengatakan, perasaan sakit kepala karena mabuk atau hangover disebabkan oleh beberapa faktor. Yakni, toksik asetaldehida, radikal bebas, ketidakseimbangan elektrolit, dan dehidrasi. Alkohol yang dikonsumsi itu akan diurai oleh enzim alkohol dehidrogenasi menjadi asetaldehida atau zat toksin (racun). “Oleh tanaman ini racun tersebut akan diurai lagi menjadi zat yang tidak berbahaya melalui feses,” tutur Bao dalam laporannya.
Menurut Bao, kerusakan pada liver akan berdampak besar pada berbagai proses dalam tubuh. Mulai dari pencernaan, penyerapan, penyimpanan, dan penggunaan vitamin dan mineral. “Produksi protein tubuh pun otomatis menurun, produksi lemak berubah dan menumpuk dalam liver,” kata dia.
Kiranya, pembuatan enzim seperti Jiguja yang bisa mendetoksifikasi langsung zat alkohol akan sangat bermanfaat. Khususnya, untuk mereka yang masih melanggengkan gaya hidup buruk. Setidaknya, acara dugem bisa tetap jalan dengan aman tanpa serangan mabuk berat dan rusaknya liver.
No comments:
Post a Comment