Usaha kecil dan menengah sering kali mempunyai masalah dalam hubungannya dengan bank. Permasalahan yang umum terjadi antara bank dengan usaha kecil dan menengah adalah permasalahan persepsi dan misunderstanding antara keduabelah pihak. Bank seringkali menyamakan karakter bisnis UMKM dengan karakter bisnis segmen korporasi. Hal ini menyebabkan pendekatan yang dimulai dari prosedur produk yang ditawarkan serta administrasi yang ditawarkan oleh bank menjadi kendala bagi usaha kecil dan menengah dalam menjalin hubungan dengan bank. Kendala usaha kecil dan menengah dalam berhubungan dengan bank diantaranya yaitu:
- Harus memiliki jaminan untuk memperoleh
kredit bank
- Jenis
jaminan tertentu saja yang dapat diterima
- Bank tidak
terlalu memperdulikan usaha kecil karena tidak memiliki kemampuan finansial
yang besar
- Birokrasi yang berbelit-belit
- Kurangnya kepercayaan perbankan
terhadap usaha kecil
- Bunga yang tinggi
- Administrasi yang rumit
- Kurangnya pelayanan untuk usaha kecil
- Persyaratan yang bermacam-macam
- Tidak mengetahui prosedur untuk
memperoleh kredit bank
- Prosesnya lama
Komunikasi yang belum
didasari saling pengertian menjadi masalah ketika bank menyalurkan pembiayaan
ke segmen usaha kecil dan menengah. Baik bank maupun pelaku usaha kecil dan
menengah tidak dapat mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan kredit yang
diajukan. Permasalahan yang sering dihadapi setelah penyaluran kredit kepada
pelaku usaha maupun penyelesaian kredit bermasalah diantaranya adalah sebagai
berikut:
- Tingginya bunga yang dibebankan
- Pendapatan yang semakin berkurang
- Pasar semakin sulit
- Debitur tidak memiliki aset yang sesuai
sebagai jaminan
- Proses peminjaman modal kurang ditanggapi
- Terbatasnya modal
- Tidak memiliki dana segar
- Terlalu banyak persyaratan dari bank
Adanya misunderstaning antara bank dengan UMKM adalah
tantangan bagi bank yang akan merambah segmen tersebut. Bank dapat memenuhi
ketidakpuasan layanan perbankan dari incumbent.
No comments:
Post a Comment