Menurut Weber
(1999, p291), manajemen operasional bertanggung jawab pada
jalannya fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak sehari-hari agar sistem
aplikasi produksi dapat menyelesaikan pekerjaan dan pegawai dapat mendesain, mengimplementasikan, serta menjaga
sistem aplikasi.
Menurut Weber
(1999, pp292-316), terdapat delapan fungsi tanggung jawab manajemen operasional,
yaitu :
1. Operasional
Komputer (Computer Operations) Pengendalian pengoperasian compute bertanggung jawab terhadap jalannya
perangkat keras dan perangkat lunak setiap
hari. Terdapat tiga pengendalian
pada operasional komputer, yaitu :
2. Pengendalian
Operasional (Operations Control) Pengendalian operasional bertujuan untuk memastikan keotentikan, keakuratan, dan kelengkapan kegiatan operasional. Banyak jenis
kegiatan yang harus dilakukan
untuk mendukung pelaksanaan program komputer, misalnya program harus dihidupkan dan dimatikan, media penyimpan
harus tersedia, formulir dan dokumen harus tersedia di dekat printer serta informasi/laporan
harus didistribusikan ke pengguna.
3. Pengendalian
Jadwal (Scheduling Control) Pengendalian jadwal dilakukan
untuk memastikan komputer hanya digunakan
untuk kegiatan yang seharusnya dan pemakaian sumber daya sistem
telah efisien.
4. Pengendalian
Pemeliharaan (Maintenance Control) Pemeliharaan perangkat keras komputer merupakan
tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegah kerusakan perangkat keras.
2. Network Operation
- LAN
: Suatu kumpulan komputer dimana terdapat beberapa unit komputer (client)
dan satu unit komputer untuk bank data (server). Antara masing- masing client
maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan
printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada
jaringan LAN
- WAN:
kumpulan dari LAN dan atau workgroup yang dihubungkan dengan
menggunakan alat
komunikasi modem dan jaringan internet dari/ke kantor pusat dan cabang maupun
antar kantor cabang
3. Persiapan dan Entry Data (Data preparation
and entry) Seluruh sumber data untuk sistem aplikasi dikirim ke bagian persiapan data untuk
diketik dan diverifikasi
sebelum dimasukkan ke dalam
sistem. Faktor-faktor yang harus diperhatikan yaitu :
- Pencahayaan
ruangan yang cukup. b. Ruangan
yang tenang.
- Tata
ruang yang baik.
- Desain
peralatan kantor (monitor komputer, meja, dan kursi) yang argonomis.
- Memastikan
adanya backup pada persiapan dan pemasukkan data.
4. Pengendalian Produksi (Production Control)
Terdapat lima fungsi pada pengendalian ini, yaitu :
- Pengendalian
input dan output (Input/output control) Bertanggung jawab menjamin
peng-input-an hanya dilakukan oleh pihak yang berwenang, menerima dan memasukkan input,
menjaga input, secara berkala mengumpulkan input dan menyimpan
input sampai tidak dibutuhkan lagi.
- Job
scheduling control. Pada operasional komputer, suatu pekerjaan dapat
dilakukan oleh satu atau lebih program. Bagian pengendalian produksi
bertanggung jawab menetapkan jadwal operasional serta mempersiapkan dan menguji
file pengendalian pekerjaan yang diperlukan untuk setiap pekerjaan.
File pengendalian
pekerjaan berisi perintah yang spesifik, yaitu :
1) Kapan program
harus dijalankan.
2) Program apa yang
harus dijalankan.
3) File data
yang diperlukan.
4) Printer yang
dibutuhkan.
5) Pioritas
penugasan program.
6) Prosedur yang dilakukan
jika program berjalan tidak seperti biasa.
Pengendalian
yang dapat dilakukan yaitu :
1) File
telah disiapkan dan dokumen telah sesuai dengan standar yang ada.
2) File
pengendalian pekerjaan telah diuji terlebih dahulu sebelum digunakan.
3) Memastikan
tidak ada perubahan yang tidak sah.
4) Terdapat
backup file pengendalian pekerjaan.
5) Management of service-level agreements
Service Level Agreement (SAL) merupakan
perjanjian antara pengguna dengan fasilitas operasional komputer. SAL berisi
waktu respon sistem yang diinginkan pengguna, tingkat pemeliharaan sistem,
biaya jasa dan penalti jika sistem tidak sesuai dengan perjanjian.
No comments:
Post a Comment