Kontribusi UMKM terhadap Nilai Ekspor

Dilihat dari sisi makro ketika terjadi krisis ekonomi 1998 dan krisis finansial global 2008 usaha kecil dan menengah adalah jenis usaha yang tahan terhadap tekanan ekonomi global. Dengan nilai barang yang dihasilkan mencapi 1.258 triliun usaha kecil menjadi penopang perekonomian nasional. Hal itu dikarenakan lingkup kegiatan usaha usaha kecil bersifat lokal. Kegiatan usaha usaha kecil tidak berhubungan langsung dengan kegiatan ekonomi global. Pernyataan diatas diperkuat oleh data sebagai berikut:

Sensus Ekonomi Tahun 2006 -2007, Kementerian Koperasi dan UMKM.


Gambar 5 Kontribusi UKM Terhadap Nilai Ekspor Nasional

Kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap nilai ekspor nasional sebesar 30 triliun. Persentase kontribusi usaha kecil dan menengah terhadap nilai ekspor hanya sebesar 0,04%. Nilai ekspor nasional didominasi oleh usaha besar yaitu 656 triliun atau 84%. Kontribusi UMKM terhadap nilai ekspor yang kecil dan berbanding terbalik dengan kontribusi terhadap PDB menunjukan kegiatan ekonomi nasional selama ini ditopang oleh UMKM.

UMKM tidak menghasilkan devisa namun tingkat produktivitas UMKM mampu menggerakan ekonomi lokal dengan meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mendorong tingkat konsumsi dan investasi. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan oleh UMKM.

Pada tahun 2006, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 85.416.493 orang atau 96,18 persen dari total penyerapan tenaga kerja yang ada, jumlah ini meningkat sebesar 2,62 persen atau 2.182.700 orang dibandingkan tahun 2005. Kontribusi usaha kecil tercatat sebanyak 80.933.384 orang atau 91,14 persen dan usaha menengah sebanyak 4.483.109 orang atau 5,05 persen. Untuk usaha kecil sektor perhutanan dan perikanan, pertanian, peternakan, tercatat memiliki peran terbesar dalam penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 37.965.878 orang atau 46,91 persen dari total tenaga kerja yang diserap.

Data diatas menyatakan bahwa UMKM adalah usaha padat karya. UMKM menyerap tenaga kerja sekitar 51%. Dipandang dari sisi makro usaha padat karya memberikan keuntungan ekonomi berupa penyerapan tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran berkurang. Jenis usaha padat karya UMKM menyimpan peluang tersembunyi bagi perbankan.

No comments:

Post a Comment