Pengertian
Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi
dan Puradireja (1998, pp171-172), pengendalian intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang mencapai tiga golongan tujuan yaitu
kehandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
efektifitas dan efisiensi operasi.
Menurut Weber (1999,
p35), pengendalian intern adalah suatu sistem untuk mencegah, mendeteksi dan mengkoreksi
kejadian yang timbul saat transaksi dari
serangkaian pemrosesan
tidak terotorisasi secara
sah, tidak akurat, tidak lengkap,
mengandung redudansi, tidak efektif dan tidak efisien.
Berdasarkan
pengertian diatas maka pengendalian dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1. Preventive Controls, pengendalian ini digunakan untuk mencegah
masalah sebelum masalah itu muncul.
2. Detective
Controls, pengendalian ini digunakan
untuk menemukan masalah yang berhubungan dengan
pengendalian segera setelah masalah tersebut muncul.
3. Corrective
Controls, pengendalian ini digunakan untuk memperbaiki masalah yang ditemukan pada
pengendalian detective. Pengendalian ini mencakup prosedur untuk menentukan
penyebab masalah yang timbul, memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang timbul,
memodifikasi sistem proses. Dengan demikian bisa mencegah kejadian yang sama di
masa yang mendatang.
Jadi berdasarkan
pengertian diatas maka dapat disimpulkan, Pengendalian Internal adalah cara yang
digunakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan
kegiatan operasional perusahaan.
Komponen
Pengendalian Internal
Menurut Weber (1999,
p49), pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling terintegrasi,
antara lain :
1. Control
Environment
Komponen ini diwujudkan
dalam cara pengoperasian, cara pembagian wewenang dan tanggung jawab yang harus
dilakukan, cara komite audit berfungsi, dan metode-metode yang digunakan untuk merencanakan
dan memonitor kinerja.
2. Risk
Assessment
Komponen untuk mengidentifikasi
dan menganalisa resiko yang dihadapi oleh perusahaan dan cara-cara untuk menghadapi
resiko tersebut.
3. Control Activities
Komponen yang beroperasi
untuk memastikan transaksi telah terotorisasi, adanya pembagian tugas, pemeliharaan
terhadap dokumen dan record, perlindungan aset dan record, pengecekan kinerja,
dan penilaian dari jumlah record yang terjadi.
4. Information
and Communication
Komponen dimana
informasi digunakan untuk mengidentifikasi, mendapatkan dan menukarkan data yang dibutuhkan
untuk mengendalikan dan mengatur operasi perusahaan.
5. Monitoring
Komponen yang memastikan
pengendalian internal beroperasi secara dinamis
Jenis
Pengendalian Internal
Weber (1999,
p38) melakukan dekomposisi terhadap fungsi system informasi dan membaginya menjadi
management subsystem dan application subsystem. Berdasarkan kedua subsistem tersebut,
diambil kesimpulan bahwa diperlukan pengendalian terhadap kedua subsistem
tersebut, yaitu :
1. Pengendalian
Manajemen (Management Control)
2. Pengendalian
Aplikasi (Application Control)
Mulyadi dan Puradiredja
(1998, p180) menulis bahwa pengendalian terhadap pengolahan informasi dibagi menjadi
dua, antara lain :
1. Pengendalian
Umum (General Control)
2. Pengendalian
Aplikasi (Application Control)
Pengendalian
Umum (General Controls)
Menurut Weber
(1999, p67), dijelaskan bahwa pengendalian manajemen dilakukan untuk meyakinkan
bahwa pengembangan, penerapan, pengoperasian, dan pemeliharaan sistem informasi
telah diproses sesuai dengan perencanaan yang telah terkendali. Pengendalian
ini berguna untuk menyediakan infrastruktur yang stabil sehingga sistem
informasi dapat dibangun, dioperasikan dan dipelihara secara berkesinambungan.
Menurut Weber
(1999, p68), pengendalian manajemen terdiri dari :
1. Top Management Controls
2. System Development Management Control
3. Programming Management Controls
4. Data Resources Management Controls
5. Security Management Controls
6. Operation Management Controls
7. Quality Assurance Management Controls
Pada pengendalian manajemen tidak semua
pengendalian akan dibahas,
yang dibahas hanya
pengendalian manajemen keamanan (security
management control) dan pengendalian manajemen operasional (operations
management control).
No comments:
Post a Comment