Dalam dunia perbankan, BRI adalah bank pertama yang serius dan konsisten menggarap pasar UMKM. Keseriusan BRI membuahkan hasil dengan menjadi bank dengan laba tertinggi pada tahun 2008. Di tengah krisis ekonomi nasabah dan debitur UMKM menjadi penopang BRI sehingga selama ini bank tersebut cenderung tidak terpengaruh oleh keadaan ekonomi global.
Produk UMKM Perbankan
Keberhasilan BRI menjadi salah satu faktor bagi perbankan nasional untuk
segera mengakuisisi pasar UMKM. Pertumbuhan kredit UMKM tidak terlepas dari
keberadaan produk UMKM. Untuk mengakuisisi pasar UMKM bank mengembangkan produk
khusus UMKM. Melalui diversifikasi produk UMKM yang menawarkan fitur dan
layanan berbeda satu dengan lainnya pelaku usaha UMKM dapat dengan mudah
mendapatkan fasilitas dari bank yang sesuai dengan kebutuhannya. Sekarang
setiap bank mempunyai produk yang khusus untuk melayani pasar UMKM.
Dalam persaingan mengakuisisi pasar UMKM perbankan menawarkan berbagai
produk untuk meningkatkan layanan terhadap pelaku usaha UMKM. Pengembangan
produk perbankan untuk pasar UMKM seperti pada tabel di atas menggambarkan bahwa
perbankan nasional menyadari potensi UMKM dan serius menggarap pasar tersebut.
Tingkat persaingan perbankan dalam mengakuisisi pasar UMKM sudah mulai
meningkat.
Perkembangan peningkatan persaingan perbankan dalam merambah segmen UMKM
harus disikapi cerdik oleh perbankan. Mengingat pasar UMKM yang sangat luas dan
masih banyak potensi usaha yang belum terlihat, perbankan tidak boleh terjebak
pada persaingan yang terkonsentrasi hanya pada salah satu sektor usaha.
Perkembangan Kredit UMKM
Pada tahun 2003 perbankan nasional mulai meyadari potensi pasar UMKM.
Langkah BRI yang konsisten melayani pasar UMKM mulai diikuti oleh bank lainnya.
Penyaluran kredit perbankan kepada sektor UMKM pada tahun 2003 mencapai Rp.
125.878 miliar. Hingga tahun 2008 total kredit yang disalurkan pada pasar UMKM
mencapai Rp. 263.369 miliar. Penyaluran kredit perbankan pada sektor UMKM terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan banyaknya bank yang
mulai merambah pasar UMKM.
Indikator Perbankan Indonesia,
Bank Indonesia.
Gambar Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan pada Sektor
UMKM
Diperkirakan penyaluran kredit perbankan pada sektor UMKM untuk tahun 2009
juga akan terus mengalami pertumbuhan. Pasar UMKM menjadi solusi tunggal
penyaluran kredit supaya bank tidak kelebihan beban operasional dengan tetap
menyalurkan kredit ditengah krisis finansial global. Bagi perbankan pasar UMKM
juga merupakan solusi untuk mengurangi resiko kredit yang terkonsentrasi pada
industri tertentu.
Pasar UMKM bagi perbankan masih
cukup besar. Penyaluran kredit sebesar Rp. 263.369 miliar masih cukup kecil
dibanding dengan nilai produk yang dihasilkan oleh sektor UMKM yang mencapai
Rp. 1.779 triliun.
Pasar UMKM mempunyai cakupan
luas. Untuk menyederhanakan pasar UMKM dapat dibagi berdasarkan sektor ekonomi.
Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2007-2008 penyaluran kredit perbankan
pada pasar UMKM terkonsentrasi di sektor perdagangan. Sampai pada bulan Januari
2009 penyaluran kredit perbankan pada sektor perdagangan mencapai Rp. 152.115
miliar. Penyaluran kredit pada sektor perindustrian sampai ada bulan Januari
2009 mencapai Rp. 44.707 miliar. Sedangkan penyaluran kredit UMKM pada sektor
jasa dunia usaha mencapai Rp. 40.022 miliar.
No comments:
Post a Comment