Masih
banyak metode untuk mengembangkan kreativitas, akan tetapi ada satu hal yang
dipahami bahwa gagasan baru biasanya tidak timbul begitu saja memerlukan suatu
proses atau akibat sutu proses kreatif, sehingga perlu dipahami bagaimana
proses suatu kreativitas dapat terjadi. Akan tetapi yang sering dianjurkan
melalui proses adalah :
a.
Persiapan.
b.
Penelitian / Investigasi
c.
Transpormasi
d.
Inkubasi
e.
Iluminasi
f.
Verifikasi
g.
Implementasi
Indonesia, di awal abad ke 20 ini,
kewiraswastaan/kewirausahaan baru diterima oleh masyarakat sebagai salah satu
alternatif dalam meniti karier dan penghidupan. Seperti diketahui , umumnya
rakyat Indonesia mempunyai latar belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan
hidup dalam penjajahan selama 3,5 abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan
dalam dunia kewirausahaan. Yang ada hanya pola pemikiran feodalisme,
priyayiisme serta elitisme, yang satu di antara sekian banyak ciri-cirinya
adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai, terutama pegawai negeri
(kontras dengan status leluhur sebagai petani)
Pada era Orde Baru, peran serta masyarakat swasta
dilibatkan secara serius. Pengusaha kecil dibina, dengan harapan bisa
berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa depan. Pengusaha besar
diberi kemudahan, karena merekalah yang diharapkan mendukung pemerintah.
Sebagai negara berkembang, bisa dimengerti kalau
terjadi berbagai penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang non-entrepreneur serta cenderung feodalis,
masyarakat Indonesia tampak kurang siap di berbagai aspek. Wirausaha/wiraswasta
yang serba cepat menyebabkan pengusaha Indonesia “kedodoran” pada segi-segi
yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian
bangsan dan negara.
No comments:
Post a Comment