Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dirancang akan dilakukan dalam dua proses tahapan. Tahapan pertama melakukan penelitian pendahuluan di lapangan seperti rancangan metodologis hingga menghasilkan model bahan ajar pendidikan lingkungan hidup berbasis local dalam mata pelajaran IPS. Tahap kedua merupakan penelitian pengembangan (development). Adapun detail dalam tahap pertama adalah sebagai berikut : 

a. Konstruk teoritik 

Konstruk teoritik dalam suatu penelitian merupakan bagian yang sangat penting ketika seseorang akan melakukan penelitian. Konstruk teoritik dalam penelitian ini diawali dengan telaah konsep, teori dan hasil penelitian terdahulu yang bertalian dengan permasalahan yang sedang dikaji yang berkaitan dengan Model Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal dalam Mata Pelajaran IPS. Telaah teoritik bersumber dari berbagai literature, artikel, hasil penelitian yang bertalian dengan persoalan yang diteliti. Hasil konstruk teori ini bermuara pada analisis kebutuhan model pendidikan lingkungan hidup berbasis local. 

b. Validasi Pakar 

Instrument yang telah disusun yang berdasarkan pada analisis kebutuhan model belum dapat dipakai dan diujicobakan. Sebelumnya terlebih dahulu divalidasi oleh pakar dan pengguna sebagai judgment. Validasi pakar sebagai salah satu uji validitas isi merupakan langkah penting yang harus ditempuh dalam menyusun instrument. Langkah ini akan melibatkan dua orang pakar dalam bidang pengukuran dan lima orang instruktur model sebagai user untuk menguji instrument yang telah disusun terlebih dahulu. Teknik uji dalam validasi pakar ini akan menggunakan teknik Delphi dan Focus Group Discusion (FGD). Teknik ini digunakan untuk memperkokoh instrument secara konten maupun konstruk, sehingga mencerminkan validitasnya. Hasil validasi pakar dan user tersebut merupakan judgment teoritik terhadap instrument penelitian pendahuluan, instrument model Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Lokal dalam Mata Pelajaran IPS yang siap untuk diujicobakan di lapangan sebagai validasi empirik. 


c. Ujicoba Instrumen 

Setelah instrument tersusun dan telah tervalidasi secara teoritik, langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba instrument di lapangan. Ujicoba ini dilakukan kepada sampel penelitian yang telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan rancangan awal. Setelah data hasil ujicoba terkumpul, kemudian dilakukan analisis hasil ujicoba. Analisis yang dilakukan dalam tahap ini meliputi analisis CFA (Confirmatory Factor Analysis) untuk : (a) manusia, tempat dan lingkungan, (b) waktu, keberlanjutan dan perubahan, (c) system social dan budaya, (d) perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Hasil analisis CFA kemudian dilakukan revisi instrument sebagai bahan draft instrument penelitian pendahuluan. Instrument model untuk selanjutnya dilakukan validasi pakar dan user yang kedua. Dalam validasi pakar dan user, materi yang divalidasi meliputi instrument hasil ujicoba di lapangan untuk menghasilkan instrument penelitian pendahuluan, instrument model yang telah teruji validitaasnya secara teoritik/empiric. 

d. Melakukan Penelitian di Lapangan 

Instrument penelitian pendahuluan, instrument model yang telah teruji validitasnya, dijadikan alat untuk mengumpulkan data di lapangan guna menghasilkan deskripsi model pendidikan lingkungan hidup berbasis local dalam mata pelajaran IPS yang akan dilaksanakan. Analisis data hasil penelitian pendahuluan dilakukan dengan menggunakan teknik statistic, deskriptif untuk data kuantitatif serta analisis kualitatif untuk memperkaya data yang bersifat naratif. Hasil analisis data penelitian pendahuluan akan dijadikan dasar untuk menyusun draft model bahan ajar pendidikan lingkungan hidup berbasis local dalam mata pelajaran IPS yang akan diujicoba dan dikembangkan dalam tahap pengembangan (development) model. 

Sebelum pengembangan dilakukan, prototype model yang dihasilkan dari penelitian pendahuluan,terlebih dahulu akan dilakukan judgment terhadap para pakar pendidikan IPS sebagai user. Teknik validasi pakar dan judgment para guru tutor sebagai user dilakukan dengan teknik Delphi dan FGD, sehingga menghasilkan prototype model yang siap diujicobakan dalam tahap pengembangan. Model pengembangan yang akan dilakukan ini diadaptasi dari model Borg and Gall (1983:135) 

No comments:

Post a Comment