1. Dalam 20 tahun mendatang, Indonesia menghadapi tekanan jumlah
penduduk yang makin besar. Jumlah penduduk yang pada tahun 2005 sebesar 219,9
juta orang diperkirakan meningkat mencapai sekitar 274 juta orang pada tahun
2025. Sejalan dengan itu berbagai parameter kependudukan diperkirakan akan
mengalami perbaikan yang ditunjukkan dengan menurunnya angka kelahiran,
meningkatnya usia harapan hidup, dan menurunnya angka kematian bayi. Meskipun
demikian, pengendalian kuantitas dan laju pertumbuhan penduduk penting
diperhatikan untuk menciptakan penduduk tumbuh seimbang dalam rangka mendukung
terjadinya bonus demografi yang ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif
lebih besar daripada jumlah penduduk usia non-produktif. Kondisi tersebut perlu
dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas SDM, daya saing, dan
kesejahteraan rakyat. Di samping itu, persebaran dan mobilitas penduduk perlu
pula mendapatkan perhatian sehingga ketimpangan persebaran dan kepadatan
penduduk antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa serta antara wilayah perkotaan
dan perdesaan dapat dikurangi.
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang diukur
dengan indeks pembangunan manusia (IPM) mengakibatkan rendahnya produktivitas
dan daya saing perekonomian nasional. Pembangunan kesehatan dan pendidikan
memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di
bidang kesehatan tantangan pembangunan yang dihadapi, antara lain, adalah
mengurangi kesenjangan status kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan
kesehatan antarwilayah, tingkat sosial ekonomi, dan gender; meningkatkan jumlah
dan penyebaran tenaga kesehatan yang kurang memadai; meningkatkan akses
terhadap fasilitas kesehatan; dan mengurangi beban ganda penyakit yaitu pola
penyakit yang diderita oleh sebagian besar masyarakat adalah penyakit infeksi
menular, namun pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak
menular serta meningkatnya penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang.
Sementara itu, tantangan yang dihadapi pembangunan pendidikan adalah
menyediakan pelayanan pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan jumlah proporsi
penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar sampai ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, menurunkan jumlah penduduk yang buta aksara, serta menurunkan
kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup tinggi antarkelompok masyarakat,
termasuk antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antara penduduk perkotaan
dan perdesaan, antara penduduk di wilayah maju dan tertinggal, dan antarjenis
kelamin. Tantangan dalam pembangunan pendidikan lainnya adalah meningkatkan
kualitas dan relevansi termasuk mengurangi kesenjangan mutu pendidikan
antardaerah, antarjenis kelamin, dan antara penduduk kaya dan miskin sehingga
pembangunan pendidikan dapat berperan dalam mendorong pembangunan nasional
secara menyeluruh termasuk dalam mengembangkan kebanggaan kebangsaan, akhlak
mulia, kemampuan untuk hidup dalam masyarakat yang multikultur, serta
meningkatkan daya saing. Pembangunan pendidikan ditantang untuk menyediakan
pelayanan pendidikan sepanjang hayat untuk memanfaatkan bonus demografi.
3. Kualitas hidup dan peran perempuan dan anak di berbagai bidang
pembangunan masih rendah. Hal itu, antara lain, ditandai oleh rendahnya angka
indeks pembangunan gender (IPG) dan tingginya tindak kekerasan, eksploitasi,
dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak; serta kurang memadainya kesejahteraan,
partisipasi dan perlindungan anak. Dengan demikian, tantangan di bidang
pembangunan perempuan dan anak adalah meningkatkan kualitas dan peran perempuan
di berbagai bidang pembangunan; menurunkan tindak kekerasan, eksploitasi, dan
diskriminasi terhadap perempuan dan anak; serta meningkatkan kesejahteraan dan
perlindungan anak. Sementara itu, tantangan di bidang pemuda dan olahraga
adalah mengoptimalkan partisipasi pemuda dalam pembangunan serta meningkatkan
budaya dan prestasi olahraga. Tantangan lainnya adalah menurunkan beban
permasalahan kesejahteraan sosial yang semakin beragam dan meningkat akibat
terjadinya berbagai krisis sosial, seperti menipisnya nilai budaya dan agama;
menurunkan ekses dan gejala sosial dampak dari disparitas kondisi sosial
ekonomi masyarakat dan terjadinya bencana sosial dan bencana alam; dan
meningkatkan pemenuhan kebutuhan sosial dasar masyarakat.
4. Derasnya arus globalisasi yang didorong oleh kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi menjadi tantangan bangsa Indonesia untuk dapat
mempertahankan jati diri bangsa sekaligus memanfaatkannya untuk pengembangan
toleransi terhadap keragaman budaya dan peningkatan daya saing melalui
penerapan nilai-nilai Pancasila dan penyerapan nilai-nilai universal.
5. Pembangunan manusia pada intinya adalah pembangunan manusia
seutuhnya. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan agama adalah
mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, mewujudkan kerukunan
intern dan antarumat beragama, serta memberikan rasa aman dan perlindungan dari
tindak kekerasan.
No comments:
Post a Comment