Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan
sehari-hari, maupun dalam pemerintahan atau pendidikan. Objek penelitian adalah
bahasa-bahasa yang dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari
satu induk bahasa. Bahasa-bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas
dasar kemiripan fonologis dan morfologis. Dengan demikian dapat diperkirakan
apakah bahasa-bahasa tertentu berasal dari bahasa moyang yang sama atau berasal
dari bahasa proto yang sama sehingga secara genetis terdapat hubungan
kekerabatan di antaranya. Bahasa-bahasa Roman, misalnya secara genetis dapat
ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis, Spanyol,
dan Italia.
Untuk mengetahui hubungan genetis di
antara bahasa-bahasa dilakukan metode komparatif. Antara tahun 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa
Roman berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya. Pada tahun 1870 itu
para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau Neogrammarian berhasil
menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan antarbahasa berdasarkan
metode komparatif.
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil
direkonstruksikan sampai dewasa ini antara lain:
1.
Rumpun
Indo-Eropa: bahasa Jerman, Indo-Iran, Armenia, Baltik, Slavis, Roman, Keltik,
Gaulis.
2.
Rumpun
Semito-Hamit: bahasa Arab, Ibrani, Etiopia.
3.
Rumpun
Chari-Nil; bahasa Bantu, Khoisan.
4.
Rumpun
Dravida: bahasa Telugu, Tamil, Kanari, Malayalam.
5.
Rumpun
Austronesia atau Melayu-Polinesia: bahasa Melayu, Melanesia, Polinesia.
6.
Rumpun
Austro-Asiatik: bahasa Mon-Khmer, Palaung, Munda, Annam.
7.
Rumpun
Finno-Ugris: bahasa Ungar (Magyar), Samoyid.
8.
Rumpun Altai:
bahasa Turki, Mongol, Manchu, Jepang, Korea.
9.
Rumpun
Paleo-Asiatis: bahasa-bahasa di Siberia.
10.
Rumpun
Sino-Tibet: bahasa Cina, Thai, Tibeto-Burma.
11.
Rumpun
Kaukasus: bahasa Kaukasus Utara, Kaukasus Selatan.
12.
Bahasa-bahasa
Indian: bahasa Eskimo, Maya Sioux, Hokan
13.
Bahasa-bahasa
lain seperti bahasa di Papua, Australia dan Kadai.
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut:
1) Penelitian bahasa
dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa, baik bahasa-bahasa Roman maupun
nonRoman.
2) Bidang utama
penelitian adalah linguistik historis komparatif. Yang diteliti adalah hubungan
kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-bahasa mana
yang berasal dari induk yang sama. Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya. Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi
dari kata barang, yang dalam bahasa
Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa Perancis, dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol.
3)
Pendekatan
bersifat atomistis. Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan unsur
lainnya, misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat.
No comments:
Post a Comment