Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi sampai saat ini, meskipun telah menghasilkan
berbagai kemajuan, masih jauh dari cita-citanya untuk mewujudkan perekonomian
yang tangguh dan menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu,
tantangan besar kemajuan perekonomian 20 tahun mendatang adalah meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan
untuk mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraan sekaligus mengurangi
ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang lebih maju.
2. Secara eksternal, tantangan tersebut dihadapkan pada situasi
persaingan ekonomi antarnegara yang makin runcing akibat makin pesat dan
meluasnya proses globalisasi. Basis kekuatan ekonomi yang masih banyak
mengandalkan upah tenaga kerja yang murah dan ekspor bahan mentah dari
eksploitasi sumber-sumber daya alam tak terbarukan, untuk masa depan perlu
diubah menjadi perekonomian yang produk-produknya mengandalkan keterampilan SDM
serta mengandalkan produk-produk yang bernilai tambah tinggi dan berdaya saing
global sehingga ekspor bahan mentah dapat dikurangi kemudian digantikan dengan
ekspor produk yang bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global.
Perkembangan ekonomi regional di kawasan Asia Timur dan Asia Selatan yang pesat
dengan tumbuhnya raksasa ekonomi global di masa depan, seperti Cina dan India,
merupakan salah satu fokus utama yang perlu dipertimbangkan secara cermat di
dalam menyusun pengembangan struktur dan daya saing perekonomian nasional.
Dengan demikian, integrasi perekonomian nasional ke dalam proses globalisasi
dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dan sekaligus dapat meminimalkan
dampak negatif yang muncul.
3. Secara internal, tantangan tersebut dihadapkan pada situasi
pertambahan penduduk nasional yang masih relatif tinggi dan rasio penduduk usia
produktif yang diperkirakan mencapai tingkat maksimal (sekitar 50 persen dari
total penduduk) pada periode tahun 2020–2030. Dalam periode tersebut, angkatan
kerja diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat jumlahnya dari kondisi saat
ini. Dengan komposisi pendidikan angkatan kerja yang pada tahun 2004 sekitar 50
persen berpendidikan setingkat SD, dalam 20 tahun ke depan komposisi pendidikan
angkatan kerja diperkirakan akan didominasi oleh angkatan kerja yang berpendidikan
setingkat SMP sampai dengan SMU. Dengan demikian, kapasitas perekonomian pada
masa depan dituntut untuk mampu tumbuh dan berkembang agar mampu menyediakan
tambahan lapangan kerja yang layak.
4. Tantangan internal yang penting lainnya adalah terlalu
teraglomerasinya aktivitas perekonomian di pulau Jawa yang melebihi daya dukung
optimal lingkungan hidupnya. Pada masa yang akan datang, perekonomian juga
dituntut untuk mampu berkembang secara lebih proporsional di seluruh wilayah
tanah air dengan mendorong perkembangan ekonomi di luar pulau Jawa, dalam
rangka pemerataan pembangunan untuk mengurangi kesenjangan regional. Selain
akan bermanfaat untuk menjaga keseimbangan lingkungan, terutama di pulau Jawa,
hal tersebut juga akan berguna untuk memperkuat perekonomian domestik yang
ditunjukkan oleh diversifikasi perekonomian sekaligus perbaikan di dalam
kesempatan kerja dan berusaha sehingga pada gilirannya akan meningkatkan
pemerataan pendapatan masyarakat secara nasional.
5. Kemajuan ekonomi perlu didukung oleh kemampuan suatu bangsa di
dalam mengembangkan potensi dirinya untuk mewujudkan kemandirian. Kepentingan
utama dalam pembangunan tersebut adalah mempertahankan kedaulatan perekonomian
serta mengurangi ketergantungan ekonomi dari pengaruh luar, tetapi tetap
berdaya saing. Dengan pemahaman itu, tantangan utama kemajuan ekonomi adalah
mengembangkan aktivitas perekonomian yang didukung oleh penguasaan dan
penerapan teknologi serta peningkatan produktivitas SDM, mengembangkan
kelembagaan ekonomi yang efisien yang menerapkan praktik-praktik terbaik dan
prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, serta menjamin ketersediaan kebutuhan
dasar dalam negeri.
6. Pemecahan masalah kemiskinan perlu didasarkan pada pemahaman suara
masyarakat miskin dan adanya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak
dasar rakyat secara bertahap, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi, dan politik.
Tantangan yang dihadapi, antara lain, yaitu kurangnya pemahaman terhadap
hak-hak dasar masyarakat miskin, kurangnya keberpihakan dalam perencanaan dan
penganggaran, lemahnya sinergi dan koordinasi kebijakan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dalam berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, rendahnya
partisipasi dan terbatasnya akses masyarakat miskin terutama perempuan dalam pengambilan keputusan
baik dalam keluarga maupun masyarakat, serta keterbatasan pemahaman dalam
mengembangkan potensi daerah berpenduduk miskin padahal investasi daerah miskin
di pedesaan dan daerah kumuh perkotaan dalam bukti empiris dapat menghasilkan
atau mengembangkan potensi bagi sentra kegiatan ekonomi.
No comments:
Post a Comment