Jenis
tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis
tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Jenis
tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.
- Jenis
tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
- Jenis
tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.
- Jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan
dan bumbu masak
- Jenis
tanaman yang hampir punah
- Jenis
tanaman yang masih liar
- Jenis
tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman
yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah
pemukiman.
Fungsi
Toga
Salah
satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada
upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:
- Upaya
preventif (pencegahan)
- Upaya
promotif (meniungkatkan derajat kesehatan)
- Upaya
kuratif (penyembuhan penyakit)
Selain
fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu:
- Sarana
untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal
sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak,
saledri, pepaya dan lain-lain.
- Sarana
untuk pelestarian alam.
- Apabila
pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama
tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
- Sarana
penyebaran gerakan penghijauan.
- Untuk
menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat
dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk
pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan
lain-lain.
- Sarana
untuk pemertaan pendapatan.
- Toga
disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi
keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga
tersebut.
- Sarana
keindahan.
Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
PETUNJUK PENGGUNAAN TANAMAN OBAT
Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk
seputar timbuhan obat di bawah ini.
- WAKTU PENGUMPULAN
Guna
mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat
pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.
Berikut ini
pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.
- Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum
buah menjadi masak.
- Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
- Buah dipetik dalam keadaan masak.
- Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
- Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti
- PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
Bahan obat
yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang
mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian
yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan
bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Pengeringan
bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan
atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples
atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin
dibuat serbuk.
Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :
- Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat
dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
- Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau
memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang
tidak terlalu cepat.
- Pengeringan bisa juga dilakukan dengan
mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang
pengering yang aliran udaranya baik.
- SIFAT DAN CITA RASA
Didalam
Traditional Chinese Pharmacology dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cira rasa
tumbuhan obat, yang merupakan bagian dari cara pengobatan tradisional timur.
Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan
sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan
sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin,
lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk
digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna
kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.
Lima macam
cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita
rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ
tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas
mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan
menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat
mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai
pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu
netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.
- CARA MEREBUS RAMUAN OBAT
Perebusan
umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic email,. Pot keramik
dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau
kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena
bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah,
terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia
dengan bahan obat.
Gunakan air
yang bersih untuk merebus. Sebaiknya digunakan air tawar, kecuali ditentukan
lain. Cara merebus bahan sebagai berikut. Bahan dimasukkan ke dalam pot tanah.
Masukkan air sampai bahan terendam seluruhnya dan permukaan air sekitar 30 mm
diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.
Lakukan
perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak
ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya
mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau
terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil
digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang
berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya
dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat
yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak
lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar
digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan
penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat
dicegah.
- WAKTU MINUM OBAT
Bila tidak
terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat
tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik
diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu
ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan
obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai
pengganti teh.
- CARA MINUM OBAT
Obat
biasanya diminum satu dosis sehari yang dibagi untuk 2-3 kali minum. Umumnya
diminum selagi hangat, terutama untuk pengobatan sindroma luar. Setelah minum
obat, pakailah baju tebal atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan
mudah mengeluarkan keringat.
Untuk
pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk
pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit
toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara
bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.
- LAMA PENGOBATAN
Tumbuhan
obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun
sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang
hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang
berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit
infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan
pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi,
atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan
berkhasiat.
No comments:
Post a Comment