Obat tradisional sudah
banyak yang dikemas dalam bentuk kapsul, jamu, tablet, obat gosok, krim atau
cemilan. Namun tentu saja,kita harus selektif memilihnya sebab banyak obat
tradisional di pasaran yang sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia berbahaya.
Ada baiknya juga, kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau ahli
tanaman obat untuk memastikan bahwa obat tradisional yang kita peroleh aman
untuk dikonsumsi.
Adapun obat yang terjamin kualitasnya berasal dari kebun tanaman obat yang tetap dan menggunakan teknologi standar yang menjamin mutu bahan baku dan proses penanaman dan pengolahannya tetap terjaga. Selain itu, khasiat obat ditentukanjuga oleh kandungan kimiawi bahan bakunya (tanaman obat).
Cara mengkonsumsi
obat tradisional
- Dosis tepat
- Cara penggunaan tepat
- Waktu mengkonsumsi tepat
- Pemilihan bahan baku tepat sesuai dengan penyakit
yang diderita
- Bahan baku obat benar dan tepat
Macam-macam dan
kegunaan obat-obat tradisional
Di bawah ini beberapa obat
tradisional berserta keterangan kandungan, manfaat, dan catatan penting
yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsinya.
Kolesterol dan Diabetes
Resep: Rebus daun salam bersama laos lalu minum air rebusan
tersebut.
Fakta: Daun salam mengandung flavonoid dan tanin
sebagai zat yang mampu menurunkankan kolesterol. Dapat
pula menurunkan kadar gula dalam darah.
Laos mengandung minyak atsiri untuk membantu memperlancar sirkulasi darah dan
proses pengeluaran sisa metabolisme termasuk kolesterol yang berlebih.
Resep: Konsumsi daun seledri secara teratur.
Fakta: Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk
mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga
mengurangi produksi hormon stres.
Sakit Kepala
Resep: Minum rebusan air dari jahe, sereh dan ketumbar.
Fakta: Jahe, sereh dan ketumbar mengandung minyak atsiri
yang akan memperlancar peredaran darah juga berfungsi sebagai analgetik untuk
mengurangi sakit di kepala.
Batuk
Resep: Air jeruk nipis dicampur dengan madu.
Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C yang
dapat memperbaiki ketahanan tubuh untuk melawan flu. Juga berfungsi sebagai
antiseptik yang mampu membuang racun dalam tubuh.
Madu yang juga berfungsi sebagai antiseptik dan mampu menambah tenaga untuk
mengalahkan penyakit.
Luka
Resep: Oleskan madu pada bagian yang terluka
Fakta: Madu mengandung hydrogen peroxide dan gluconic
acid yang akan membunuh bakteri penyebab infeksi dan membantu pertumbuhan
sel baru sehingga luka menjadi cepat sembuh.
Mimisan
Resep: Gulung daun sirih yang telah dibersihkan dan masukkan
ke dalam lubang hidung.
Fakta: Daun sirih mampu untuk mengurangi pendarahan,
termasuk pada pendarahan di selaput lendir hidung seperti yang terjadi pada
orang yang mengalami mimisan ini.
Bau Mulut
Resep: Rebus daun sirih, cengkeh dan kunyit. Lalu kumur
dengan menggunakan air rebusan tersebut.
Fakta: Daun sirih dan cengkeh mengandung zat antiseptik.
Kunyit mengandung kurkumin yang mampu mengatasi infeksi kuman penyebab bau
mulut.
Keputihan
Resep: Rebus daun sirih dan sambiloto.
Fakta: Daun sirih berfungsi sebagai antiseptik. Sambiloto
berfungsi sebagai antiflamasi yang mampu membunuh jamur dan mencegah rasa
gatal.
Nyeri haid
Resep: Rebus kunyit bersama dengan asam jawa.
Fakta: Kunyit mengandung kurkumin. Asam jawa mengandung fruit
acid yang akan membuat darah haid menjadi lancar dan mengurangi kram perut.
Susah Tidur
Resep: Mengoleskan minyak lavender pada bantal atau bawah
hidung agar dapat tercium. Bisa juga dengan minum jus mentimun, pisang dan biji
pala.
Fakta: Aromaterapi dengan menggunakan bunga lavender membuat
seseorang lebih cepat tidur dengan nyenyak.
Mentimun banyak mengandung vitamin C. Pisang mengandung karbohidrat dan asam
folat yang melancarkan sirkulasi darah. Biji pala mengandung minyak atsiri yang
mempu membuat pikiran menjadi tenang.
Bibir Kering
Resep: Oleskan madu pada bibir.
Fakta: Madu berfungsi sebagai antioksidan dan humecant
yang dapat mempertahankan kelembaban, termasuk kelembaban bibir sehingga bibir
tidak menjadi pecah-pecah.
Gigi Kusam
Resep: Lumatkan stroberi dan campur dengan setengah sendok
teh baking soda. Oleskan pada gigi, diamkan selama beberapa menit
kemudian bersihkan. Lakukan sesekali saja, karena asam ini dapat mengikis gigi
Anda bila digunakan secara sering.
Fakta: Stroberi mengandung malic acid yang berfungsi
sebagai pemutih alami.
Kerutan
Resep: Ambil putih telur dan oleskan pada wajah, gunakan
sebagai masker.
Fakta: Putih telur mangandung albumin yang dapat berfungsi
sebagai pelembab dan mengencangkan kulit.
Ketombe
Resep: Rendam irisan cabe rawit dalam perasan air jeruk
nipis. Oleskan pada kepala sebelum keramas.
Fakta: Jeruk nipis mengandung vitamin C dan fruit acid.
Sedangkan cabe rawit mengandung kapsaisin yang mampu membunuh bakteri
atau jamur sehingga kulit kepala menjadi bersih.
Sengatan Lebah
Resep: Oleskan pasta gigi atau campuran baking soda
dan air pada bagian yang tersengat. Jangan lupa untuk mengeluarkan sengat yang
tertinggal pada tubuh.
Fakta: Pasta gigi dapat menetralkan rasa sakit akibat
sengatan. Baking soda dapat memberi rasa nyaman pada luka sengatan.
Kulit Terbakar atau
Melepuh
Resep: Oleskan lidah buaya pada
bagian tubuh yang melepuh.
Fakta: Lidah buaya mengandung mucopolysaccharides
yang bermanfaat sebagai antiseptik dan antiradang sehingga membantu agar kulit
yang melepuh tidak terinfeksi kuman juga mencegah terjadinya kemerahan akibat
radang. Kandungan kolagen pada lidah buaya pencegah terjadinya pembengkakan.
Selain itu, lidah buaya mampu memberi efek dingin yang membantu mengurangi rasa
sakit.
Jenis jamu,
khasiat, bahan baku, dan cara pengolahan
Jamu beras kencur
Jamu
beras kencur dipercaya
dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan membiasakan minum jamu beras
kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja
terlalu payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu beras kencur
dapat merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh menjadi
lebih sehat.
Bahan baku
Dalam
pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan,
namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan
kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada
meskipun komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan
lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu
keningar, kunir, jeruk nipis,
dan buah pala. Sebagai pemanis
digunakan gula
merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula
buatan.
Cara pengolahan
Pada
umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai dingin, kemudian
disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan, selanjutnya ditumbuk
sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan
lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan
disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari
perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang yang sudah tersedia, diaduk rata.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.
Jamu Kunir Asam
Jamu
kunir asam dikatakan oleh
sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang
dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh
menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam
atau sariawan,
serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu
jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan
dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan
minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.
Bahan baku
Penggunaan
bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat.
Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan
utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur
dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah
jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan
seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit
garam.
Cara pengolahan
Pada
umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih
dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris
tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai
mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula (atau pemanis buatan)
sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh
dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang
sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam
botol-botol dan siap untuk dijajakan.
Jamu Cabe Puyang
Jamu
cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal
linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh,
terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk
menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas
dingin atau demam.
Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil
tua.
Bahan baku
Bahan
dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu dan puyang. Tambahan bahan baku lain
dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan
lain yang ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak, jahe, kudu, adas,
pulosari, kunir, merica, kedawung, keningar, buah asam, dan kunci. Sebagai
pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga
mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada
umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan
dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan
sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang
yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian
dimasukkan ke dalam botol-botol.
Jamu Pahitan
Jamu
pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan
jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing
manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang
nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol,
perut kembung/sebah, jerawat, pegal, dan pusing.
Bahan baku
Bahan
baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat
bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang
menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro
laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain
seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu
masakan).
Cara pengolahan
Pembuatan
jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan
menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat
berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan.
Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu
pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa
pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar
seperti sinom atau kunir asam.
Jamu Kunci Suruh
Jamu
kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan
keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian
intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut,
serta dikatakan dapat menguatkan gigi.
Bahan baku
Bahan
baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih.
Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu
menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan
atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan
majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe,
manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula
pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Cara
pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air
direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke
dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai
kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi.
Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.
Jamu Kudu Laos
Menurut
sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan
darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah,
menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman, menambah nafsu makan,
melancarkan haid,
dan menyegarkan badan.
Cara pengolahan
Cara
pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu
pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan
sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan
alu besi atau batu kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang
yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis
sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol
dan siap untuk dijajakan.
Jamu Uyup-uyup/Gepyokan
Jamu
uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu
ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang
mengatakan bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang
kurang sedap, baik pada ibu maupun anak dan 'mendinginkan' perut.
Bahan baku dan cara
pengolahan
Bahan
baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya
selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle,
laos, kunir, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan, yaitu semua
bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang (diiris
tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta
disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya
ditambahkan gula (atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis sesuai
selera (dicicipi).
No comments:
Post a Comment